Rabu 02 Dec 2020 11:31 WIB

Hadapi Pandemi, BPIP-Fatayat NU Deklarasikan Jihad Pangan

Jihad Pangan kerja sama BPIP Fatayat NU berfokus pada kemandirian pangan

Kampanye kemandirian pangan ini akan diluncurkan dalam acara deklarasi “Jihad Pangan, Tanam Berkah” yang merupakan kerja sama antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan PW Fatayat NU DIY. Kepala BPIP, Prof Yudian Wahyudi, akan hadir secara daring menyaksikan penandatanganan deklarasi ini.
Foto: BPIP
Kampanye kemandirian pangan ini akan diluncurkan dalam acara deklarasi “Jihad Pangan, Tanam Berkah” yang merupakan kerja sama antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan PW Fatayat NU DIY. Kepala BPIP, Prof Yudian Wahyudi, akan hadir secara daring menyaksikan penandatanganan deklarasi ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah covid-19 tak hanya menciptakan ancaman kesehatan publik karena tingkat penularannya yang cepat dan tak mengenal golongan sosial. Meluasnya penularan covid-19 juga menciptakan dampak ikutan berupa pembatasan sosial dan ekonomi yang berimbas pada perlambatan ekonomi. 

Di tingkat akar rumput, rentetan dampak ini dirasakan dalam bentuk berkurangnya ketersediaan pasokan pangan dan menurunnya tingkat daya beli bahkan untuk kebutuhan primer seperti pangan. Pandemi memperburuk persoalan ketersediaan bahan pangan, di samping faktor alam seperti ancaman kekeringan dan bencana alam. 

Untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar sekaligus mendorong solidaritas sosial, Pengurus Wilayah (PW) Fatayat NU DIY mengkampanyekan kemandirian pangan dengan mengajak anggotanya dan seluruh komunitas untuk menanam bahan pangan di lingkungan/pekarangan masing-masing maupun lahan bersama.

Dengan menanam bahan pangan di ladang sendiri maupun di lahan bersama diharapkan masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri dan pemenuhan kebutuhan pokok tidak terpengaruh oleh menurunnya daya beli akibat perlambatan ekonomi.

Kampanye kemandirian pangan ini akan diluncurkan dalam acara deklarasi “Jihad Pangan, Tanam Berkah” yang merupakan kerja sama antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan PW Fatayat NU DIY. Kepala BPIP, Prof Yudian Wahyudi, akan hadir secara daring menyaksikan penandatanganan deklarasi ini.

Bagi BPIP, kemandirian dan kerja sama antar-komunitas yang dituju oleh kampanye ini adalah wujud nyata pengamalan nilai-nilai Pancasila di masa pandemi. Kepala BPIP, Prof Yudian Wahyudi, memandang deklarasi “Jihad Pangan” yang diinisiasi oleh perempuan pegiat sosial dari PW Fatayat adalah kontribusi penting perempuan sebagai simpul penting penggerak masyarakat. 

Hal ini menunjukkan bahwa perempuan bukan hanya aktor penting di wilayah domestik atau publik, melainkan juga memainkan peran penting sebagai penghubung antarmasyarakat. Kemandirian, kerja sama dan solidaritas sosial yang ditunjukkan oleh para perempuan pegiat sosial di lingkaran Fatayat mengejawantahkan spirit Pancasila yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa. 

Deklarasi “Jihad Pangan” adalah puncak dari kampanye bercocok tanam atasi pandemi, yang sudah digaungkan oleh PW Fatayat NU DIY sejak September 2020 lalu. PW Fatayat sudah membagi 400 bibit di 20 (dua puluh) kecamatan yang tersebar di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Selain itu, juga sudah disebar ribuan bibit lele untuk komunitas. 

Selama masa pandemi, PW Fatayat sudah melakukan beragam kampanye dan bantuan dengan jumlah penerima manfaat program 7511 (tujuh ribu lima ratus sebelas) penerima manfaat yang berasal dari berbagai golongan (ribuan APD untuk faskes, pesantren, LP Wanita; bantuan sembako untuk keluarga tidak mampu; dll).

Dalam acara deklarasi “Jihad Pangan” yang akan diselenggarakan di kantor PWNU DIY (Jalan MT Haryono No. 36-42) juga akan dibagikan paket tanaman untuk peserta. Untuk memenuhi protokol kesehatan, semua peserta dan tamu undangan yang hadir diwajibkan mengikuti rapid test dan mempraktikkan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement