REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dinyatakan positif Covid-19. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menanggapi hal itu sebagai peristiwa yang berat untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Tentu ini peristiwa berat untuk Pemprov DKI, di mana gubernur dan wakil gubernur positif (Covid-19)," kata Pras di Jakarta, Selasa (1/12).
Meski demikian, Pras meminta agar hal ini tidak memengaruhi kinerja roda pemerintahan. Dia menilai, Pemprov DKI harus tetap melayani masyarakat dengan baik.
"Tetapi bagaimana pun saya meminta agar roda pemerintahan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Mungkin pak gubernur juga telah mempersiapkan siapa pelaksana harian (Plh) sementara. Dan saya meminta kepada Plh ini untuk tetap optimal melakukan pengawasan dan pemulihan di masa pandemi," jelas dia.
Selain itu, Pras juga mengungkapkan, saat ini DPRD DKI tengah melakukan tahap finalisasi terhadap Rancangan APBD DKI tahun 2021. Menurutnya, dalam kegiatan tersebut, sinergitas antara pemerintah daerah dan DPRD harus tetap terjalin.
"Intinya roda pemerintahan tak boleh berhenti," tegas Pras.
Di sisi lain, dia juga meminta kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang ada di kompleks Balai Kota DKI untuk patuh pada protokol kesehatan Covid-19. Kemudian, tetap memberikan pelayanan terbaik kepada warga.
Adapun, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diketahui positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap PCR pada Selasa (1/12) dini hari WIB. Sebelumnya, Anies menjalani tes usap itu di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/11) siang.
Anies pun mengaku rutin melakukan tes usap (swab test) Covid-19. Ia juga sempat melakukan tes usap antigen pada Ahad (29/11) dan hasilnya negatif. Dia pun diketahui beberapa hari sebelumnya melakukan pertemuan atau rapat rutin bersama dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza).
Ariza terlebih dahulu dinyatakan positif Covid-19, pada Ahad (29/11). Berdasarkan hasil pelacakan kontak (tracing) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ariza diketahui tertular dari staf pribadinya.
Ariza pun telah menjalani dua kali tes usap atau PCR. Pada tes pertama, yakni Kamis (26/11), hasilnya negatif, lalu dilanjutkan tes yang sama pada Jumat (27/11) dengan hasil terkonfirmasi positif Covid-19.
Meski demikian, Anies dan Ariza mengungkapkan, kondisi mereka saat ini dalam keadaan baik. Keduanya pun tengah menjalani isolasi mandiri di lokasi masing-masing.
Anies telah memastikan proses kebijakan di lingkungan pemerintahan tidak akan terganggu meskipun dirinya tengah menjalani isolasi akibat positif Covid-19. Pasalnya, kata Anies, dalam keterangan videonya di Jakarta, Selasa (1/12), pihaknya tetap dapat menjalankan tugas dan pertemuan secara virtual.
"Kita semua sudah terbiasa menjalani kerja virtual ini sejak April lalu. Maka tidak perlu ada kekhawatiran bahwa produktivitas akan menurun atau berbagai proses kebijakan akan terganggu," kata Anies.