REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru mendesak aparat hukum untuk mengusut pelaku pembantaian terhadap satu keluarga berjumlah empat orang di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat (27/11).
"Kita meminta aparat mengusut tuntas peristiwa tersebut, dan menjerat para pelaku sesuai hukum yang berlaku," kata Falah, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (28/11).
Pria yang biasa disapa Gus Falah ini melihat peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh orang tak dikenal itu tak bisa dibiarkan dan harus ditindak tegas.Karena, lanjut dia, bisa saja ini berdampak pada persatuan Indonesia lantaran banyak pihak yang senang membuat gaduh."Pada saat inibanyak hal yang bisa dibuat untuk menciptakan kegaduhan," ujar Gus Falah.
Oleh karena itu, dirinya kembali meminta agar pemerintah dan aparat keamanan bergerak cepat menangkap pelaku tersebut."Untuk itu, pemerintah dan aparat penegak hukum harus bertindak cepat dan tuntas, membongkar kasus ini dan menghukum para pelakunya," kata Gus Falah.
Sebelumnya, Kepolisian menduga pelaku pembantaian satu keluarga tersebut adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Hal itu berdasarkan kesaksian warga yang melihat kejadian tersebut.
"Terindikasi seperti itu, ada kemiripan dari saksi-saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto (Daftar Pencarian Orang MIT Poso) ada kemiripan. Terindikasi," kata Kepala Kepolisian Resor Sigi AKBP Yoga Priyahutama.