Setali tiga uang, Ketua Umum terpilih Arys Hilman Nugraha mengaku, megakomodir para pelakunusaha cetak digital kendalam IKAPI. Dia mengatakan, tidak ada halangan bagi penerbit digital untuk bergabung ke dalam IKAPI karena tidak bertentangan dengan AD/ART organisasi.
"Penerbitan buku digital sudah diakomodasi oleh Undang-Undang dan di AD/ART IKAPI juga mengatakan anggota tidak harus menerbitkan buku dalam bentuk cetak tapi anggota harus menerbitkan buku dan itu memiliki ISBN," katanya.
Meski demikian, dia mengaku, bahwa tantangan industri percetakan ke depan tidaklah mudah. Dia mengatakan, industri percetakan tidak hanya terhimpit sedikitnya minat baca masyarakat, tapi saat ini juga terjepit pandemi Covid-19.
Arys mengatakan, tantangan percetakabln dimasa depan masih sulit mengingat jumlah konsumsi buku di masyarakat berkurang akibat dua hal. Pertama, ekosistem perbukuan di Indonesia saat ini masih belum sehat dan para penerbit masih mendapat tantangan dalam hak regulasi serta faktor eksternal lainnya.
Kedua, karena memang kondisi minat baca itu rendah dan ketika datang era digital masyarakat terlena oleh fenomena tersebut dan tidak larut dalam industri literasi. Dia menegaskan, meski bergerak secara industri namun para penerbit tetap memiliki cita-cita dan idealisme terkait minat baca masyarakat.
"Kami mengajak peran serta pemerintah dan pihak lainnya untuk turut membantu meningkatkan minat baca sehingga penerbit bisa tumbuh sehat. Perlu strategi khusus dan dukungan dari semua pihak agar ekosistem buku kita bisa terselamatkan dari tantangan ini," katanya.
Sebelumnya, pelantikan Arys Hilman Nugraha sebagai ketua umum dilakukan oleh Ketua SC Munas IKAPI ke-19, Mahpudi. Dalam kesempatan itu, Direktur Operasional PT Republika Media Mandiri tersebut membacakan ikrar sumpah IKAPI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
