Sabtu 28 Nov 2020 06:18 WIB

Panglima TNI Ingatkan Ancaman Perang Informasi di Internet

Perang informasi dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah)
Foto: Puspen TNI
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 923 Prajurit Taruna Akademi TNI dan Bhayangkara Taruna Akademi Kepolisian Tahun 2020 diwisuda. Panglima TNI, Marsekal Jadi Tjahjanto, mengingatkan mereka soal tantangan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa di tengah pandemi Covid-19, salah satunya perang informasi melalui dunia maya atau internet. 

“Dunia maya saat ini telah menjadi mandala perang baru, yaitu perang informasi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Hadi dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual, Jumat (27/11). 

Baca Juga

Menurut Hadi, realita tersebut harus disikapi dengan kemampuan untuk membangun dan memperkokoh, persatuan dan kesatuan. Itu harus dilakukan sebagaimana yang telah para taruna tempuh selama tiga bulan pendidikan di Magelang. 

“Soliditas TNI-Polri sebagai pilar persatuan dan kesatuan bangsa harus dipupuk dan dipelihara sedini mungkin,” kata dia. 

Panglima TNI memimpin upacara wisuda 923 Prajurit Taruna Akademi TNI dan Bhayangkara Taruna Akademi Kepolisian Tahun 2020 yang dilaksanakan secara virtual di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Upacara wisuda di Mabes TNI diwakili oleh tujuh Prajurit dan Bhayangkara Taruna, sementara yang lainnya mengikuti upacara secara virtual di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. 

Adapun 923 prajurit dan bhayangkara taruna, terdiri dari 672 prajurit taruna, dari Akademi Militer 425 taruna, Akademi Angkatan Laut 120 Taruna dan 10 taruni, Akademi Angkatan Udara 107 taruna dan 10 taruni. Sedangkan Bhayangkara Taruna Akademi Polisi sejumlah 251 orang, terdiri dari 219 taruna dan 32 taruni. Para Prajurit Taruna dan Bhayangkara yang di wisuda tersebut telah berhasil menempuh pendidikan integrasi selama tiga bulan di Resimen Chandradimuka Akademi TNI. 

Panglima TNI dalam sambutannya juga menyampaikan, pendidikan di kawah chandradimuka bertujuan untuk mewujudkan soliditas sebagai pondasi dalam pelaksanaan tugas ke depan. Pendidikan integrasi merupakan cikal bakal dari soliditas TNI dan Polri di masa yang akan datang. 

Menurut dia, di tengah arus perubahan yang semakin cepat dan dinamis, soliditas TNI-Polri sebagai benteng persatuan dan kesatuan bangsa menjadi sangat penting. “Pendidikan yang telah ditempuh oleh para Taruna merupakan tahap awal dari pengabdian kalian sebagai Prajurit TNI dan Bhayangkara Polri kepada negara dan bangsa,” katanya. 

Panglima TNI juga mengingatkan, semangat integrasi dan kebersamaan para Taruna harus terus ditingkatkan, terutama saat menempuh pendidikan di Akademi Angkatan dan Akademi Kepolisian. "Akan banyak kesempatan bagi taruna untuk bertemu dalam berbagai kegiatan integrasi di tahun-tahun yang akan datang, maka  gunakan kesempatan tersebut untuk membangun soliditas diantara kalian sebagai modal dasar untuk penugasan ke depan,” jelas dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement