REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pilkada Depok yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 sudah memasuki tahap debat publik dua pasangan calon (paslon), yakni Pradi Supriatna-Afifah Alia (Pradi-Afifah) dan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono (Idris-Imam).
Pada tahapan debat publik pertama yang disiarkan langsung di iNews TV pada Ahad 22 November 2020, pukul 15.00-17.00 WIB, paslon Pradi-Afifah menawarkan program unggulan berobat gratis pakai KTP. Sedangkan paslon Idris-Imam akan menggeluarkan Kartu Depok Sejahtera.
"Salah satu progran unggulan kami adalah akses mendapat layanan berobat gratis bagi warga yang tidak mampu hanya dengan hanya memperlihatkan kartu KTP," ujar Pradi usai acara Debat Publik Pilkada Depok 2020 di iNews TV Jakarta, Ahad (22/11).
Menurut Pradi, semangat dari program ini adalah menyederhanakan pelayanan kesehatan yang kerap dikeluhkan banyak warga tidak mampu ketika berobat di fasilitas kesehatan.
"Warga tidak mampu bisa berobat gratis cukup dengan KTP yang pembiayaannya ditanggung Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Jadi, bisa juga Pemkot Depok membuat MoU dengan BPJS Kesehatan sehingga warga yang ber-KTP Depok bisa berobat gratis dengan layanan BPJS Kesehatan karena preminya sudah dibayar oleh Pemkot Depok," jelasnya.
Selain itu, lanjut Pradi, program unggulan lainnya yakni RW membangun dengan mengalokasi dana Rp 500 juta untuk pembangunan di setiap RW di Kota Depok.
"Jadi pembangunan di tingkat RW bisa dieksekusi langsung tanpa harus menunggu usulan atau perencanaan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang) di tingkat kelurahan. Setiap pembangunan di wilayah akan melibatkan masyarakat," jelas Pradi.
Sedangkan paslon Idris-Imam akan mengeluarkan Kartu Depok Sejahtera sebagai program unggulan. "Kami akan mengeluarkan Kartu Depok Sejahtera yang bermanfaat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis atau BPJS gratis serta bantuan pendidikan bagi siswa dan mahasiswa berprestasi," kata Idris.