Ahad 15 Nov 2020 22:53 WIB

Tak Hadir Pemberian Penghargaan, Gatot Dinilai Membingungkan

Penghargaan diberikan bukan karena pribadi Gatot tetapi karena jabatan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Friska Yolandha
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai langkah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang tidak hadir saat diberi penghargaan bintang Mahaputera membingungkan. Sebab menurutnya penghargaan tersebut diberikan bukan karena prestasi dirinya pribadi, melainkan karena jabatan yang pernah ia emban ketika menjadi panglima TNI.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai langkah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang tidak hadir saat diberi penghargaan bintang Mahaputera membingungkan. Sebab menurutnya penghargaan tersebut diberikan bukan karena prestasi dirinya pribadi, melainkan karena jabatan yang pernah ia emban ketika menjadi panglima TNI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai, langkah mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo yang tidak hadir saat diberi penghargaan bintang Mahaputera membingungkan. Sebab menurutnya, penghargaan tersebut diberikan bukan karena prestasi dirinya pribadi, melainkan karena jabatan yang pernah ia emban ketika menjadi panglima TNI.

"Itulah bedanya penghargaan yang bersifat karena jabatan dan penghargaan karena prestasi personal. kecuali kalau penghargaan diberikan semata-mata karena prestasi personalnya, masuk akal (kalau menolak)," kata Ray dalam diskusi secara daring, Ahad (15/11). 

Oleh karena ia menilai posisi Gatot bukan dalam hal menolak atau menerima. Karena siapapun tokoh yang pernah menjabat di lembaga negara pasti akan dianugerahi penghargaan tersebut. Ia pun mencontohkan sikap mantan wakil ketua DPR Fadli Zon yang tetap menerima penghargaan meskipun sikapnya kerap mengkritisi pemerintah. 

"(Fadli Zon) tetap datang menerima tapi setelah itu dia tetap kritis, dan sangat wajar kritis karena memang penghargaan itu bukan kepada pribadinya, tapi karena jabatan yang pernah dipegang oleh saudara Fadli Zon," ujarnya.

Dirinya mengaku, tak mau menyebut sikap tersebut menunjukan Gatot tidak negarawan. Hanya saja ia melihat, sikap Gatot tersebut justru mengecilkan makna berpolitik. 

"Jadi berpolitik itu tidak harus begitu-begitu amat lah," ucapnya.

Ia memandang, seharusnya Gatot tetap datang ke Istana untuk mengambil penghargaan itu, lalu setelah selesai dirinya menegaskan sikap kembali bahwa dirinya tetap akan kritis ke pemerintah. 

Sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menegaskan, mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo tetap menerima penghargaan tanda kehormatan Bintang Mahaputera. Meskipun, Gatot tidak menghadiri upacara penganugerahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (11/11) lalu.

“Nanti dikirim melalui sekretaris militer. Beliau kan mengatakan di sini, beliau menyatakan menerima ini sehingga hanya tidak bisa hadir penyematannya,” jelas Mahfud usai acara penganugerahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement