REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan Kemenkominfo terus mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seluruh wilayah Indonesia. Johnny mengatakan, khususnya infrastruktur TIK di kawasan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
Hal itu disampaikan Johnny usai menghadiri simulasi protokol kesehatan, keselamatan dan keamanan di Labuan Baju, NTT, yang merupakan salah satu pilot project dari 10 destinasi super prioritas, Kamis (12/11). "Tentu yang pertama yang harus kita selesaikan adalah tersedia dan tergelar dengan baik infrastruktur TIK secara merata di seluruh Tanah Air,” ujar Johnny dalam siaran persnya, Kamis (12/11).
Johnny menyebut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo menyasar pembangunan infrastruktur di wilayah destinasi wisata super prioritas. Khusus di kawasan destinasi NTT, ada 427 desa yang belum tersedia sinyal 4G untuk wilayah 3T yang termasuk dalam pembangunan 2021 dan 2022.
Karena itu, untuk mendukung destinasi wisata super prioritas, destinasi premium, Kemenkominfo memberikan dukungan yang kuat melalui BLU BAKTI dengan 18 BTS, ditambah tentu dengan BTS 4G lainnya yang dibangun oleh operator seluler. Ia pun mendorong masyarakat NTT, khususnya yang berada di kawasan destinasi wisata super prioritas Desa Komodo, Kabupaten Manggaraai Barat agar memanfaatkan infrastruktur tersebut.
“Pesan saya kepada Bapak Kades dan masyarakat khususnya para siswa untuk menjaga dengan baik infrastruktur yang dibangun, ini masa depan dan memanfaatkannya dengan baik,” kata mantan anggota DPR tersebut.
Johnny memastikan infrastruktur TIK ini tidak saja untuk Desa Komodo, Manggarai Barat dan Nusa Tenggara Timur saja, tetapi juga daerah wisata lainnya. Pada 2020, ia mengatakan, Kemenkominfo melalui BLU BAKTI sudah membangun 1.209 BTS aktif dan untuk bisa aktif tentu harus bisa bekerja bersama mitra kerja operator seluler.
Sementara pada 2021, Kemenkominfo juga akan membangun 4.200 BTS 4G di seluruh Indonesia di wilayah 3T. Sedangkan pada 2022 akan dibangun 3.704 BTS 4G sehingga keseluruhannya berjumlah 9.113 BTS pasif.
“Dalam kerja sama dengan operator seluler untuk wilayah non 3T atau wilayah komersial, saya tentu berharap kerja sama ini secara simultan kita bisa menyelesaikan 3.435 BTS untuk 3.435 desa di wilayah non 3T atau wilayah komersial yang menjadi area atau wilayah penugasan bagi operator seluler," ujarnya
Ia pun berharap dengan kerja sama yang simultan dengan operator seluler secara bersama-sama hingga 2022, seluruh desa dan kelurahan di Indonesia bisa terkaver jaringan 4G.