REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama berbulan-bulan. Para tenaga medis pun tampil menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi yang disebabkan paparan SARS-CoV-2 tersebut.
Pengorbanan para tenaga medis dalam menangani para pasien Covid-19 sangat besar. Tak terhitung tenaga, pikiran, air mata, keringat dan waktu yang mereka curahkan. Bahkan, keselamatan diri sendiri mereka korbankan demi menyelamatkan nyawa pasien.
Hal serupa juga dilakukan para tenaga medis di Kota Cirebon. Seluruh masyarakat, termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) pun telah melihat pengorbanan yang mereka lakukan selama masa pandemi Covid-19. Mereka pun layak dinobatkan sebagai pahlawan.
‘’Berbanggalah karena diberi kesempatan untuk menjadi pahlawan,’’ kata Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 tingkat Kota Cirebon, di halaman Balai Kota Cirebon, Kamis (12/11).
Dalam kesempatan tersebut, Pemkot Cirebon memberikan penghargaan kepada 1.494 tenaga medis dan non medis. Dari jumlah itu, tenaga medis mencapai kurang lebih 700 orang. Penghargaan itu diberikan atas pengorbanan yang telah mereka berikan selama pandemi Covid-19.
Selain itu, penghargaan diberikan pula untuk hotel yang selama ini telah membantu penanganan Covid-19 di Kota Cirebon. Masing-masing hotel Ono’s, hotel Langensari dan hotel Santika.
Azis berharap, para tenaga medis tetap menjaga semangatnya dalam merawat pasien di masa pandemi Covid-19 ini. Pasalnya, mereka sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan para pasien. ‘’JIka semangat mereka menurun, akan semakin banyak lagi korban berjatuhan,’’ kata Azis.
Sedangkan kepada jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon dan RSD Gunung Jati, Azis meminta agar senantiasa menjaga dan melindungi tenaga medis yang ada di Kota Cirebon. ‘’Agar tidak semakin banyak tenaga medis yang berguguran,’’ tutur Azis.
Untuk menjaga dan melindugi nakes di Kota Cirebon, di antaranya bisa dilakukan melalui penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat. Dengan demikian, tidak ada lagi nakes yang terpapar Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menjelaskan, penghargaan yang diberikan Pemkot Cirebon tersebut setara dengan lima Satuan Kredit Profesi (SKP). Bagi seorang dokter, lima SKP berarti mereka telah mendapatkan sekitar 5 ribu pasien.
Jumlah tersebut tentu sangat berpengaruh bagi tenaga fungsional. Pasalnya, setiap tenaga medis diwajibkan mengumpulkan sekitar 20 hingga 25 SKP setiap tahunnya.
Penghargaan tersebut ditandatangani langsung oleh Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis. Karena memang hanya kepala daerah yang boleh menandatanganinya.
‘’Ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah daerah kepada tenaga medis yang telah berjuang keras di masa penyebaran Covid-19 ini,’’ tukas Edy.
Edy berharap, tenaga medis di Kota Cirebon selalu menjaga semangat untuk bekerja lebih keras lagi di masa pandemi Covid-19. Apalagi, mereka masih harus berjuang hingga Maret 2022.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kesambi, Kota Cirebon, Sulfianty Irfan, mengaku sangat berterima kasih dengan penghargaan yang setara dengan lima SKP. ‘’Sangat berharga bagi fungsional dokter seperti kami,’’ tutur Sulfianty.
Setiap tahun, mereka diminta untuk mengumpulkan 20 hingga 25 SKP. Hal tersebut sebagai tanda kompetensi diri.
Seperti diketahui, di Kota Cirebon terdapat sekitar 70 orang tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 sejak awal berlangsungnya pandemi Covid-19. Dari jumlah itu, dua orang bahkan meninggal dunia.