REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan selalu memantau aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Dia juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Kami selalu berkoordinasi dan memantau aktivitas Gunung Sinabung. Kami juga tingkatkan kesiapsiagaan untuk masyarakat. Seperti bagaimana melakukan evakusi secara mandiri dalam upaya penyelamatan jiwa," katanya saaat dihubungi Republika, Rabu (11/11).
Dia mengimbau, agar masyarakat dan pengunjung wisatawan tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi. Seperti lokasi di dalam radius radius 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan sampai timur dan 4 km untuk sektor timur sampai utara.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik," kata dia.
Dia juga mengimbau, kepada masyarakat agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. "Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara, pada Selasa (10/11), kembali meluncurkan awan panas guguran (APG). Semburan awan panas meluncur sejauh 1.500 meter ke arah timur tenggara.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Purba, mengatakan, embusan angin juga mengarah ke timur-tenggara Gunung Sinabung. Dia menyebutkan, luncuran awan panas Gunung Sinabung itu diketahui dari hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Jumlah guguran 8 (delapan), amplitudo 3-70 mm, durasi 15-73 detik," ujarnya.
Sebelumnya, Gunung Sinabung erupsi Rabu (4/11) sekitar pukul 12.00 WIB meluncurkan awan panas 1.500 meter mengarah ke timur dan tenggara. Selain itu, teramati guguran dengan jarak luncur 500-1000 meter mengarah ke timur dan tenggara.