Selasa 10 Nov 2020 17:38 WIB

Zona Merah Covid-19 Naik, Satgas: Warga dan Pemda Lengah

Jumlah daerah zona merah bertambah menjadi 27 kabupaten/kota

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
 Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: BPIP
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyayangkan melonjaknya jumlah daerah yang memiliki risiko penularan Covid-19 tinggi atau zona merah. Jumlah daerah zona merah bertambah dari 19 kabupaten/kota pada pekan lalu menjadi 27 kabupaten/kota pada pekan ini (per 10 November). 

Dinamika pergerakan level zonasi yang terjadi pekan ini menunjukkan, ada 19 daerah yang statusnya naik dari zona oranye atau risiko sedang ke zona merah. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan, apabila masyarakat dan pemerintah daerah lengah sedikit saja dalam menerapkan protokol kesehatan, maka sangat mungkin status risiko penularan Covid-19 mengalami peningkatan. 

Baca Juga

"Dan terjadi pada 19 kabupaten/kota pekan ini. Ini menunjukkan masyarakat dan pemda benar-benar lengah," ujar Wiku dalam keterangan pers, Selasa (10/11). 

Di Pulau Jawa, daerah yang statusnya naik dari zona oranye ke zona merah di antaranya adalah Kabupaten Bantul di DI Yogyakarta; Kabupaten Karawang dan Bekasi di Jawa Barat; serta Kabupaten Cilacap, Kabupaten Magelang, Karanganyar, Tegal, dan Semarang di Jawa Tengah. 

Sementara untuk zona oranye mengalami penurunan tipis, dari 371 kabupaten/kota pekan lalu menjadi 370 daerah pekan ini. 

"Saya kembali ingatkan bahwa masih banyak kab kota yang cukup merasa aman berada di zona oranye. Zona oranye masih berbahaya dan brisiko tinggi tingkatkan penularan. Semakin daerah merasa nyaman di zona oranye maka mereka membuka peluang untuk masuk ke zona merah," kata Wiku. 

Untuk daerah berisiko rendah atau zona kuning, Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan adanya penurunan. Jumlahnya berkurang dari 104 kabupaten/kota pada pekan lalu menjadi 97 daerah pekan ini. 

Sementara untuk daerah yang tidak mencatatkan kasus baru, jumlahnya naik dari 8 kabupaten/kota pekan lalu menjadi 9 daerah pekan ini. Penurunan justru terjadi pada daerah yang tidak terdampak. Jumlahnya turun dari 12 daerah pada pekan lalu menjadi 11 daerah pekan ini. 

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat dan pemda benar-benar lengah dan jangan sampai ini terjadi. Kami ingin sampaikan keadaan bahwa daerah yang wilayahnya saya sebutkan, mohon evaluasi kembali penerapan protokol kesehatan," kata Wiku.

Wiku juga mewanti-wanti pemda untuk tetap menggalakkan 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (penelusuran), dan treatment (perawatan) kepada masyarakat. Langkah tersebut diyakini menjadi satu-satunya cara untuk melakukan deteksi dini bagi warga yang positif Covid-19 dan mencegah penularan yang lebih luas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement