Rabu 04 Nov 2020 01:01 WIB

Situ Bagendit Tawarkan Destinasi Ekowisata di Garut

Revitalisasi Situ Bagendit secara keseluruhan menghabiskan anggaran Rp 104 miliar

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Suasana Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa (3/11).
Foto: Diskominfo Kabupaten Garut.
Suasana Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pelaksanaan revitalisasi kawasan wisata Situ Bagendit di Kabupaten Garut mulai dilakukan sejak 1 November 2020. Pengerjaan revitalisasi yang dilakukan PT Adhi Karya itu ditargetkan rampung pada akhir 2021. Setelah revitalisasi dilakukan, Situ Bagendit diharapkan akan menjadi destinasi dengan konsep ekowisata berkelas dunia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan mengatakan, revitalisasi destinasi wisata yang terletak di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, itu bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah berjuluk Swiss van Java tersebut. Namun, peningkatan kunjungan wisatawan bukan menjadi satu-satunya alasan. Karenanya, Situ Bagendit di masa mendatang dibangun dengan konsep ekowisata berbasis masyarakat. 

Baca Juga

"Kita buat dengan konsep ekowisata, karena Garut kan salah satu kawasan konservasi. Dengan ekowisata itu diharapkan alam tak menjadi rusak, karena konsepnya berbasis alam," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (3/11).

Terkait berbasis masyarakat, ia menjelaskan, berarti masyarakat sekitar akan dilibatkan langsung dalam pengelolaan wisata Situ Bagendit. Ia mencontohkan, segala kebutuhan wisatawan mulai dari makan, cenderamata, hingga jasa atraksi air, akan disediakan oleh masyarakat. 

"Jadi masyarakat menjadi penyedia langsung. Tinggal pengelolaannya nanti diatur dengan profesional," kata dia.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, revitalisasi Situ Bagendit bermula ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke destinasi itu pada 19 Januari 2019. Dari situ, gagasan revitalisasi Situ Bagendit terus berjalan, hingga akhirnya dapat terlaksana pada 1 November 2020.

Ia menjelaskan, pelaksanaan revitalisasi Situ Bagendit dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sementara detail engineering design (DED) yang digunakan mengadopsi desain buatan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil. 

"Kami hanya menerima manfaatnya," kata dia.

Kendati demikian, pengerjaan yang ditarget selesai pada Desember 2021 itu belum akan merampungkan proses revitalisasi secara keseluruhan. Menurutnya, masih harus ada beberapa bagian yang harus diperbaiki, seperti sarana dan prasarana pendukung lainnya. Pernyempurnaan baru itu akan dikerjakan pada 2022.

Namun, secara fungsional, Rudy menyebutkan, akhir 2021 sudah dapat dinikmati. "Insyaallah nanti Bapak Presiden yang akan meresmikan langsung ke sini," kata dia.

Ia menyebutkan, revitalisasi Situ Bagendit secara keseluruhan menghabiskan anggaran sekitar Rp 104 miliar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) ikut menyumbang sebesar Rp 22 miliar untuk pembebasan lahan, sementara sisanya ditanggung oleh Kementerian PUPR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement