REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Perhimpunan Hotel dan Restoran seluruh Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebutkan tingkat hunian hotel di kawasan wisata Cipanas Garut penuh 100 persen. Tingkat hunian tersebut terjadi waktu libur panjang Waisak dan akhir pekan di Garut oleh wisatawan dari berbagai daerah.
"Okupansi 100 persen full," kata Sekretaris PHRI Kabupaten Garut Fiki Rahdiansyah saat dihubungi wartawan melalui telepon seluler di Garut, Jumat (24/5/2024).
Ia mengatakan, hotel yang menjadi anggota PHRI Garut tercatat sekitar 100, dengan jumlah kamar yang tersedia untuk hotel melati maupun bintang sebanyak 1.700 kamar tersebar di wilayah wisata Cipanas Garut dan beberapa daerah lainnya. Seluruh kamar hotel itu, kata dia, dilaporkan sudah penuh dipesan wisatawan dari berbagai daerah saat musim libur Waisak yakni Kamis hingga Sabtu, sementara pada Ahad sudah kembali berkurang karena wisatawan mulai pulang.
"Hari biasa itu di bawah 50 persenan. Kalau ini lihat sih diokupansi hari Kamis malam Jumat, malam Sabtu, dan malam Ahad, hari ini hari Jumat sudah full sampai besok hari Sabtu, Ahad sudah pada pulang," katanya.
Ia menyampaikan hunian hotel di Garut selalu penuh saat hari libur maupun akhir pekan karena banyak wisatawan dari kota besar seperti Bandung, Jakarta dan kota sekitarnya tertarik untuk mengunjungi tempat wisata di Garut. Destinasi wisata di Garut, kata dia, saat ini beragam, seperti Gunung Papandayan, wisata danau yakni Situ Bagendit, Cangkuang, desa wisata, perkemahan, dan lainnya yang menarik dikunjungi, namun saat ini yang tetap menjadi primadona yakni wisata Cipanas Garut.
"Destinasi kita lumayan, primadona tetap Cipanas, ada juga Papandayan, kemudian juga ada Bagendit dan Cangkuang, beberapa destinasi wisata yang baru," katanya.
Ia menyampaikan mereka yang berwisata ke Garut seringkali menginapnya di hotel, salah satu pilihannya hotel yang berada di kawasan Cipanas Garut. Terkait harga kamar hotel saat libur panjang kali ini, kata dia, tidak ada kenaikan, pengelola hotel menerapkan harga sama seperti libur akhir pekan, berbeda saat momentum tertentu seperti Hari Raya Lebaran memberlakukan harga yang berbeda.
"Harga paling rendah itu ada yang di kisaran Rp 200 (ribu) paling rendah, di atas ada yang sampai Rp 2,5 (juta), Rp 3 juta juga ada," katanya.
Ia menyebut, selama Mei 2024 ini sudah dua kali libur panjang hari raya yakni Kenaikan Isa Almasih, dan Waisak yang memberikan dampak tingkat hunian hotel di Garut penuh. "Biasanya hanya libur weekend sekarang ada delapan hari libur full jadi naik dibandingkan bulan biasa," kata dia.