Kamis 29 Oct 2020 23:39 WIB

Bertambah 21, Kasus Covid-19 di Klaten Jadi 846 Kasus

Tim Penanganan Covid-19 dari tambahan pasien Covid-19, 1 diantaranya meninggal

Seorang warga menggunakan masker saat berada di luar ruangan di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (2/4/2020). Pemerintah Kabupaten Klaten menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 setelah seorang pasien dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang warga menggunakan masker saat berada di luar ruangan di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (2/4/2020). Pemerintah Kabupaten Klaten menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 setelah seorang pasien dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah bertambah sebanyak 21 orang, sehingga secara kumulatif hingga saat ini terdapat 846 kasus.

"Hari ini terdapat penambahan 21 kasus terkonfirmasi positif baru, di mana 1 kasus di antaranya meninggal dunia," kata Koordinator Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Klaten Cahyono Widodo di Klaten, Kamis (29/10).

Ia mengatakan, untuk penambahan kasus terkonfirmasi positif baru tersebut berasal dari Klaten Utara, Ceper, Trucuk, Prambanan, Kalikotes, Delanggu, Polanharjo, Karangdowo, Juwiring, Klaten Tengah, dan Klaten Selatan.

Dari seluruh kasus baru tersebut, dikatakannya, 2 kasus di antaranya terkonfirmasi hasil "screening" dari tenaga kesehatan Puskesmas Trucuk II berusia 51 tahun dan Puskesmas Ceper berusia 41 tahun yang berasal dari Klaten Utara.

"Dari penambahan kasus terkonfirmasi positif baru tersebut, terdapat 8 kasus yang dimungkinkan terpapar pada saat melakukan aktivitas sehari-hari dan bekerja di Klaten, 4 kasus lain dimungkinkan terpapar pada saat berada di luar daerah, serta 9 kasus lainnya merupakan kontak erat kasus terkonfirmasi COVID-19 sebelumnya," katanya.

Menurut dia, saat ini terdapat 7 orang yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan 13 orang lainnya melakukan isolasi mandiri di bawah pengawasan tim medis.

Sementara itu, dikatakannya, dengan adanya kasus terkonfirmasi hasil "screening" tenaga kesehatan dari Puskesmas Trucuk II dan Ceper, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan satgas tingkat kabupaten dan satgas tingkat kecamatan.

"Selain itu, untuk kasus terkonfirmasi dilakukan isolasi mandiri, melakukan koordinasi internal puskesmas, 'maping' tenaga yang ada untuk pelayanan di puskesmas, untuk kontak erat kasus dilakukan 'tracing' kontak, kontak erat dilakukan karantina mandiri, dan melakukan tes usap. Kami juga melakukan penyemprotan disinfektan ruangan," katanya.

Ia mengatakan dengan penambahan kasus tersebut, saat ini dari sebanyak 118 orang, sebagian menjalani perawatan di rumah sakit dan sebagian lagi melakukan isolasi mandiri. Selain itu, secara kumulatif terdapat 718 orang sembuh dan 31 orang meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement