Kamis 29 Oct 2020 23:00 WIB

Waspadai Penyebaran Penyakit Saat Pancaroba

Bibit penyakit pada musim pancaroba ditularkan melalui gigitan nyamuk dan air kotor.

Foto-foto sarang perkembangbiakan jentik nyamuk di tempat penadangan air dispenser.
Foto: Republika/imas
Foto-foto sarang perkembangbiakan jentik nyamuk di tempat penadangan air dispenser.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta warga mewaspadai penyebaran berbagai jenis penyakit pada musim pancaroba. Adanya perubahan musim dari kemarau ke musim hujan saat ini berpotensi memicu penyebaran berbagai di masyarakat.

"Perubahan musim ini berpotensi menimbulkan berbagai penyakit karena bibit penyakitnya dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, air yang kotor, makanan dan faktor lainnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Hamka, Kamis (29/10).

Penyebaran penyakit akibat musim pancaroba ini dapat diantisipasi dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), maupun gerakan 3M untuk mencegah penyebaran Covid-19. Gerakan 3 M yang dimaksud yakni selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, dan menjaga jarak.

Hamka menyebut, upaya lain yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong yaitu dengan melakukan kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan sehingga bisa memberantas sarang nyamuk dan jenis penyakit lainnya. Sejauh ini dari pendataannya, beberapa jenis penyakit yang terjadi pada masyarakat Kabupaten Rejang Lebong yang jumlah penderitanya cukup banyak hingga akhir September 2020, yakni demam berdarah dengue (DBD), diare, dan ISPA.

Untuk mencegah penyebaran DBD ini warga diminta melakukan gerakan 3M plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas. Jika tidak dilakukan, barang bekas tersebut dikhawatirkan bisa menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk, serta menaburkan bubuk abate.

Sementara itu, 10 macam jenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di daerah itu berdasarkan laporan 21 Puskesmas antara lain DBD 115 kasus, gigitan hewan penular rabies 185 kasus, malaria 77 kasus, pneumonia 44 kasus. Kemudian hipertensi 4.191 kasus, stroke 35 kasus, diabetes melitus 180 kasus, gender dua kasus, TB paru 135 kasus, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dilayani 2.728 kasus, diare 1.636 kasus, ISPA 6.469 kasus, dan hepatitis empat kasus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement