Rabu 28 Oct 2020 17:32 WIB

15 Juta Dosis Bulk Vaksin Sinovac Tiba November

Sinovac mengirimkan vaksin jadi dan vaksin bulk ke Indonesia.

Vaksin untuk COVID-19 produksi SinoVac.
Foto: AP Photo / Ng Han Guan
Vaksin untuk COVID-19 produksi SinoVac.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bio Farma akan menerima 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari perusahaan biofarmasi Sinovac Biotech Ltd. di China pada November 2020. Vaksin dosis bulk akan diolah menjadi bahan baku vaksin Covid-19.

"Saat ini posisinya untuk bulan November 2020 ini 15 juta dosis bulk," kata Kepala Divisi Unit Klinik dan Imunisasi Bio Farma Mahsun Muhammadi dalam seminar virtual "Vaksinasi Covid-19 di Indonesia: Di mana Peran Masyarakat?" di Jakarta, Rabu (28/10).

Baca Juga

Dosis bulk tersebut tersebut merupakan bahan baku yang akan diolah oleh Bio Farma di Indonesia menjadi vaksin siap guna untuk dapat didistribusikan dan diberikan ke masyarakat. Izin penggunaan vaksin Sinovac tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pada saat ini, Bio Farma sudah meningkatkan kapasitas produksi untuk vaksin Covid-19 sebesar 250 juta dosis per tahun. Sementara untuk vaksin Covid-19 produk jadi dari Sinovac akan dikirim sebanyak masing-masing 1,5 juta dosis untuk November dan Desember 2020 ke Indonesia. Namun, penyuntikan vaksin jadi tersebut akan menunggu persetujuan dari Badan pengawas Obat dan Makanan.

Mahsun menuturkan vaksin Covid-19 tersebut harus ditangani secara khusus. Di antaranya vaksin tidak boleh dibekukan, penyimpanan vaksin pada suhu 2-8 derajat Celcius, dan vaksin tahan enam jam setelah dibuka.

Mahsun menuturkan dalam pemilihan vaksin Covid-19, ada sejumlah pertimbangan antara lain vaksin harus aman, berkhasiat atau mampu menimbulkan antibodi, dan bermutu. "Harga vaksin harus terjangkau, sudah masuk uji klinik fase 3, sesuai untuk penduduk Indonesia, dan dengan biaya distribusi rendah," katanya.

Vaksin Covid-19 juga hanya boleh menimbulkan efek samping yang dapat ditoleransi. Pemilihan vaksin Covid-19 juga memperhatikan aspek kemudahan proses distribusi dan penyimpanan terkait dengan suhu vaksin, katanya.

Dalam kerja sama dengan Sinovac, Mahsun menuturkan ada transfer teknologi sehingga vaksin dapat diproduksi di Indonesia. Transfer teknologi sudah dilakukan pada September 2020 termasuk tentang pengendalian mutu (quality control).

Uji klinik fase 3 untuk vaksin yang dikembangkan Sinovac itu diadakan di sejumlah negara yakni Brasil dengan 8.870 relawan penerima vaksin, Indonesia dengan 1.620 orang, Chili dengan 4.000 orang, Turki dengan 13.000 orang, dan Bangladesh dengan 4.000 orang. Sehingga total rencana ada 31.490 orang yang menjadi sasaran vaksin tersebut.

Sinovac telah menyelesaikan uji klinis fase 3 di beberapa tempat termasuk di Brasil. Uji klinik fase 3 di Indonesia dimulai Agustus 2020 dan ditargetkan selesai pada Januari 2021.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement