Rabu 28 Oct 2020 13:19 WIB

Jokowi: Semua Diselesaikan dengan Bersatu dan Bekerja Sama

Jokowi mengatakan, Sumpah Pemuda menyatukan persaingan dan perbedaan.

Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo menegaskan peristiwa Sumpah Pemuda, 92 tahun lalu, membawa energi positif untuk mempersatukan bangsa. Sumpah pemuda menyatukan persaingan dan perbedaan. 

"Sumpah Pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan persaingan dan perbedaan, tidak harus membuat kita melupakan adanya masalah-masalah bersama, kepentingan-kepentingan bersama maupun tujuan-tujuan bersama," kata Presiden Joko Widodo yang dilihat di laman Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.

Baca Juga

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut secara virtual dalam sambutan Puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-92 Kementerian Pemuda dan Olahraga. "Semuanya bisa kita selesaikan dengan cara bersatu dan bekerja sama," tambah Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, bersatu dan bekerja sama adalah kunci untuk mencapai Indonesia maju.

Upaya-upaya untuk menjaga persatuan harus terus dilakukan. Menjadi Indonesia, kata Presiden, tidak cukup hanya menjadi bagian dari wilayah Indonesia, tapi harus bekerja sama untuk merawat Keindonesiaan.

Ke-Indonesiaan tersebut menurut Presiden harus selalu dijaga dengan semangat solidaritas dan rasa persaudaraan.  "Tidak ada Jawa, tidak ada Sumatera, tidak ada Sulawesi, tidak ada Papua, yang ada saudara sebangsa setanah air," kata Presiden.

Jokowi menekankan, persatuan harus terus diperjuangkan dengan menghargai perbedaan, menjaga toleransi, serta terus menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Dalam peringatan Sumpah Pemuda, Presiden juga mengajak agar semangat sumpah pemuda terus menyala. "Semangat Sumpah Pemuda harus terus menyala," katanya.

Dalam arus besar globalisasi yang sering terjadi, kata Presiden, adalah persaingan yang sengit antarnegara dan juga antarindividu. Tidak jarang kompetisi itu berujung pada upaya saling mengalahkan dan saling menghancurkan. Hal itu menjadi energi negatif yang merugikan semua.

Pada 92 tahun yang lalu, lanjut Jokowi, Sumpah Pemuda membawa para pemuda dari seluruh penjuru Nusantara menyisihkan perbedaan suku, agama, dan bahasa daerah untuk bersumpah menjadi Indonesia yang satu, satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Maka saat ini persatuan juga dibutuhkan untuk membangun Indonesia yang adil dan merata.

"Untuk mewujudkan Indonesia yang satu, kita juga harus bekerja sama membangun Indonesia secara adil dan merata dengan membangun dari pinggiran, dari desa, dari pulau terdepan hingga perbatasan," ungkap Presiden.

Pemerintah pun sudah membangun infrastruktur yang memudahkan konektivitas antarwilayah, antarpulau untuk mempersatukan Indonesia termasuk stasiun TVRI yang ke-30 di Papua Barat.

Stasiun itu, akan melayani masyarakat Papua, menyediakan berbagai informasi berkualitas, sehingga masyarakat Papua mendapatkan akses informasi yang sama dengan masyarakat di wilayah Indonesia lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement