Selasa 27 Oct 2020 05:38 WIB

Aneh Kodam Zonder Batalyon Zeni

Kurang sekali jika Kodam di Ibu Kota hanya memiliki satu Detasemen Zeni Tempur.

Kapusziad Mayjen Mayjen TNI M Munib meletakkan tunggul (bendera perang) Yonzikon 11 disaksikan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Mabesad, Jumat (23/10).
Foto: Dispenad
Kapusziad Mayjen Mayjen TNI M Munib meletakkan tunggul (bendera perang) Yonzikon 11 disaksikan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Mabesad, Jumat (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Selamat Ginting/Wartawan Senior Republika

Akhirnya Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya/Jayakarta memiliki Batalyon Zeni (Yonzi). Hal ini setelah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memimpin pengalihan komando dan pengendalian (alih kodal) Batalyon Zeni Konstruksi (Yonzikon) 11 dari Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) kepada Kodam Jaya.

Kepala Pusziad Mayjen TNI Muhammad Munib menyerahkan tunggul Durdhaga Wighra (bendera perang Yonzikon 11) kepada Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jumat (23/10) lalu. Inspektur Jenderal Angkatan Darat (Irjenad) Letjen TNI Mochamad Effendi pernah menjadi Komandan Yonzikon 11 pada tahun 2001-2002.

“Saya memang ingin secepatnya Kodam Jaya memiliki Batalyon Zeni. Untuk mengamankan Ibu Kota kami membutuhkan Batalyon Zeni yang memiliki kemampuan penjinak bahan peledak (jihandak),” kata Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman, baru-baru ini.

Menurutnya, kurang sekali jika Kodam di Ibu Kota hanya memiliki satu Detasemen Zeni Tempur (Denzipur). Ke depan, Denzipur 3 Kodam Jaya juga segera dibesarkan menjadi Batalyon Zeni dengan kemampuan penjinak bahan peledak (jihandak) dan nuklir biologi kimia (nubika). Jelang ulang tahun ke-71, Kodam Jaya akhirnya memiliki Yonzi.

Padahal selama ini Yonzikon 11, Yonzikon 13, dan Yonzikon 14 yang bermarkas di Jakarta, senantiasa berada di bawah komando operasi (BKO) Kodam Jaya sebagai pasukan huru-hara sejak tahun 1965, jika menghadapi masalah instabilitas di Jakarta. Sedangkan Yonzikon 12 berada di Sumatra Selatan kerap berada dalam BKO Kodam Sriwijaya, bersama Yonzipur 2.

Trikora

Awalnya pada Juli 1962, berdasarkan keputusan Menteri Hankam/Kepala Staf ABRI Jenderal TNI AH Nasution, satuan-satuan Yonzikon berada di bawah Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Dibentuk untuk Operasi Trikora (Tiga Komando Rakyat) merebut Irian Barat pada 1962-1963.

Saat itu Kostrad memiliki enam Yonzi, yakni Yonzipur 7 (lintas medan), Yonzipur 9 lintas udara (Para), dan Yonzipur 10 Amfibi. Selain itu juga memiliki Yonzikon 1, Yonzikon 2 Yonzikon 3. Kemudian pada November 1963, Menteri/Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani mengalih-kodal-kan tiga Yonzikon dari Kostrad ke Komando Pusziad.

Namanya diganti menjadi Yonzikon 11, Yonzikon 12, dan Yonzikon 13. Lalu Panglima Angkatan Darat Letjen Ahmad Yani membentuk lagi Yonzikon 14 dan Yonzikon 15 untuk menghadapi Dwikora Ganyang Malaysia. Akhirnya lima Yonzikon ditugaskan membantu menumpas Gerakan 30 September (G30S) 1965/Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pasalnya, Kodam Jayakarta belum memiliki satuan lapangan Zeni. Sehingga lima Yonzikon berada dalam BKO Kodam Jayakarta. Yonzikon 15 menempati markas bekas Yonzipur 8 di Lenteng Agung. Yonzipur 8 dipindahkan dari Jakarta ke Makassar menjadi bagian dari Kodam Hasanuddin.

Usai seluruh Yonzi mengikuti Operasi Seroja Timor Timur tahun 1975-1978, TNI Angkatan Darat melakukan perampingan organisasi satuan lapangan. Tiga Yonzi dilikuidasi, yakni Yonzipur 6, Kowilhan III Kalimantan, Yonzipur 7 Resimen Zipur 1, Kostrad dan Yonzikon 15 Resimen Zikon 3 Pusziad.

Markas bekas Yonzipur 7 Resimen Zipur 1 Kostrad di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, kini ditempati Batalyon Satria Sandi Yudha Kostrad. Dahulu dikenal dengan nama Batalyon Intelijen Tempur (Yonintelpur) Kostrad, merupakan satuan pasukan berkualifikasi khusus.

Bekas markas Yonzikon 15, kini menjadi Kompi Zeni Jihandak Pusziad. Dengan alihkodal Yonzikon 11, kini hanya Kodam Jaya yang memiliki Yonzikon. Sedangkan kodam lainnya memiliki Yonzipur. Belum jelas apakah Yonzikon 11 akan berganti nama menjadi Yonzipur 11. Sebab Yonzikon menjadi ciri khas Pusziad yang bertanggung jawab kepada Mabesad.

Dua kodam

Kini hanya Kodam Pattimura dan Kodam Cendrawasih yang belum memiliki Yonzipur atau Yonzikon. Kodam Pattimura wilayahnya meliputi Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Kodam ini hanya memiliki Denzipur 5. Kodam Cendrawasih memiliki tiga Denzipur, yakni Denzipur 10, Denzipur 11, dan Denzipur 12. Padahal jika dua Denzipur digabung sudah memenuhi syarat menjadi satu Yonzipur.

Kodam Kasuari belum lama memiliki Yonzipur 20. Batalyon ini embrionya dari Denzipur 13. Begitu juga dengan Kodam Merdeka, kini memiliki Yonzipur 19. Embrionya dari Denzipur 4. Pemekaran Denzipur menjadi Yonzipur diawali dari Yonzipur 16 Kodam Iskandar Muda. Embrionya dari Denzipur 1.

Kemudian Yonzipur 17 Kodam Mulawarman. Embrionya dari Denzipur 7. Lalu, Yonzipur 18 Kodam Udayana. Embrionya dari Denzipur 9. Yonzipur 6 Kodam Tanjungpura yang sudah dilikuidasi tahun 1978 dihidupkan kembali. Embrionya dari Denzipur 6.      

Kini Divif 3/Kostrad juga belum memiliki Yonzipur. Belum jelas apakah akan  menghidupkan kembali Yonzipur 7 Kostrad yang sudah dilikuidasi tahun 1978, seperti dihidupkannya kembali Yonzipur 6. Atau akan mengambilalih Kodal Yonzipur 8 Kodam Hasanuddin. Sebab markas Yonzipur 8 lebih dekat posisinya dengan Markas Divif 3/Kostrad di Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan.

Aneh jika Kodam zonder (tidak memiliki) Batalyon Zeni. Sebagai korps, Zeni memiliki fungsi teknis militer, baik di daerah pertempuran maupun pangkalan. Sehingga diklasifikasikan sebagai satuan bantuan tempur. Memiliki sembilan tugas pokok, yakni konstruksi, destruksi, rintangan, samaran, penyeberangan, penyelidikan, perkubuan, jihandak, serta nubika pasif. 

Personel korps Zeni merupakan kedua terbesar di Angkatan Darat setelah korps Infanteri. Kini rencananya, menurut Kapusziad Mayjen M Munib, korps Zeni akan membentuk sejumlah Kompi Jihandak Nubika serta Yonzi Jihandak Nubika. Termasuk Pusat Zeni Nubika.

Selain itu dengan luasnya wilayah, ke depan sejumlah Denzipur juga akan dimekarkan menjadi Yonzipur. Misalnya, Denzipur 2 berada di Provinsi Sumatra Barat, Denzipur 5 berada di Provinsi Maluku, Denzipur 8 di Provinsi Kalimantan Selatan, serta tiga Denzipur di Kodam Cendrawasih.

Sebaran Yonzi:

Yonzipur 1 Kodam Bukit Barisan

Yonzipur 2 Kodam Sriwijaya

Yonzipur 3 Kodam Siliwangi

Yonzipur 4 Kodam Diponegoro

Yonzipur 5 Kodam Brawijaya

Yonzipur 6 Kodam Tanjungpura

Yonzipur 7 Kostrad (dilikuidasi 1978)

Yonzipur 8 Kodam Hasanuddin

Yonzipur 9 Divif 1/Kostrad

Yonzipur 10 Divif 2/Kostrad

Yonzikon 11 Kodam Jayakarta

Yonzikon 12 Pusziad

Yonzikon 13 Pusziad

Yonzikon 14 Pusziad

Yonzikon 15 Pusziad (dilikuidasi 1978)

Yonzipur 16 Kodam Iskandar Muda

Yonzipur 17 Kodam Mulawarman

Yonzipur 18 Kodam Udayana

Yonzipur 19 Kodam Merdeka

Yonzipur 20 Kodam Kasuari

Sebaran Denzipur:

Denzipur 2 Kodam Bukit Barisan di Padang.

Denzipur 3 Kodam Jaya di Jakarta.

Denzipur 5 Kodam Pattimura di Ambon.

Denzipur 8 Kodam Mulawarman di Banjarmasin.

Denzipur 10 Kodam Cendrawasih di Jayapura.

Denzipur 11 Kodam Cendrawasih di Merauke.

Denzipur 12 Kodam Cendrawasih di Nabire.

Denzipur 14 Kodam Sriwijaya di Bengkulu (segera diresmikan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement