Kamis 22 Oct 2020 20:13 WIB

Kisah Penyintas Covid-19, Terpapar Saat Rapat

Awalnya, ia tidak menyangka terpapar karena selama ini tidak mengalami gejala.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Direktur Eksekutif Perhimpunan Filantropi Indonesia, Hamid Abidin
Foto: Facebook
Direktur Eksekutif Perhimpunan Filantropi Indonesia, Hamid Abidin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit Covid-19 menular begitu mudahnya antar manusia di saat yang tak terduga. Hal ini dialami Hamid Abidin, salah satu penyintas Covid-19 yang sudah sembuh. 

Ia mengisahkan, kabar pertama kali dia dinyatakan positif Covid-19, saat itu sedang bersiap untuk sholat Jumat. Sekitar satu jam sebelum ibadah tersebut dimulai, dia mendapatkan surat keterangan hasil swab yang dikirim dari Rumah Sakit EMC Sentul melalui Whatsapp.

Baca Juga

"Saya positif terpapar virus Covid-19. Saya yang sudah siap-siap berangkat jumatan akhirnya mengurungkan niat dan kembali masuk kamar. Ya, sejak itulah saya menjalani isolasi total secara mandiri di kamar," kata Hamid, kepada Republika.co.id, Kamis (22/10).

Sebelumnya, ia mengatakan dia sudah melakukan isolasi diri sejak mengetahui pernah berinteraksi dengan salah seorang yang terkonfirmasi positif. Awalnya, ia tidak menyangka juga terpapar karena selama ini tidak mengalami gejala. "Optimisme itu ambyar setelah saya menerima hasil tes swab/PCR dari rumah sakit," kata dia.

Proses penularannya pun tidak terbayangkan oleh Hamid. Saat itu, ia menghadiri rapat dalam rangka supervisi penulisan laporan akhir sebuah penelitian. Di dalam rapat itu, ia sudah melakukan protokol kesehatan. Keamanan yang ketat juga dilakukan oleh orang-orang yang hadir dalam rapat tersebut.

Hamid menjelaskan, pertemuan tersebut diikuti oleh empat orang di ruang tertutup dengan tetap menjaga jarak. Semua peserta juga menggunakan masker, bahkan ada peserta yang menggunakan pelindung wajah.

Lalu, bagaimana bisa ia tertular Covid-19? Menurut Hamid, ada satu waktu para peserta rapat sedikit lengah yakni saat makan siang beserta camilannya. "Kehadiran dan godaan camilan saat makan siang itulah, saya dan peserta rapat lainnya beberapa kali membuka masker untuk minum dan mengudap camilan," kata dia.

Bahkan, peserta rapat sempat membuka masker cukup lama saat makan siang sambil mengobrol berbagai macam hal. Tanpa diketahui, salah satu dari peserta rapat saat itu sebenarnya sudah terpapar Covid-19.

Pada Senin malam atau empat hari setelah pertemuan itu, Hamid mendapatkan informasi salah satu peserta rapat terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah mendengar kabar tersebut, dia beserta semua peserta rapat dan penghuni kantor memutuskan menjalani tes swab. "Hasilnya, beberapa orang dinyatakan positif, namun ada beberapa yang negatif," kata Hamid menjelaskan.

Bagi Hamid, kejadian ini menjadi pelajaran berharga. Ia berpesan, jangan lengah terhadap virus COvid-19 dan jangan abaikan protokol kesehatan. Perlu juga untuk menghindari aktivitas-aktivitas yang rentan menularkan virus. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement