Selasa 20 Oct 2020 18:04 WIB

Mahasiswa-Buruh Bubar, Massa Remaja Tetap Penuhi Patung Kuda

Massa yang terdiri dari remaja menolak membubarkan diri dari patung kuda.

Rep: Febryan. A/ Red: Bayu Hermawan
Suasana demonstrasi di sekitar Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10) sore.
Foto: Republika/Febryan A
Suasana demonstrasi di sekitar Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unju rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di sekitar Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, masih berlangsung hingga Selasa (20/10) pukul 17.00 WIB. Namun massa yang kini berhadapan dengan barisan kawat berduri itu bukan lagi mahasiswa atau buruh, melainkan massa berusia remaja.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, massa mahasiswa dan buruh sudah membubarkan diri sekitar pukul 16.30 WIB. Lalu, jelang pukul 17.00 WIB, massa remaja dengan pakaian bebas tampak berdatangan dari arah Bundaran HI.

Baca Juga

Aparat kemanan pun segera bersiaga di balik kawat berduri. Sedangkan massa terus berdatangan. Mereka juga membentuk barisan di balik kawat berduri.

Massa tampak bernyanyi bersama dan ada pula yang coba menyampaikan kata-kata nyeleneh kepada aparat yang berjaga. Di barisan depan aparat yang berbaris adalah Polwan dan sejumlah tentara.

Kondisi mulai memanas sekitar pukul 17.10 WIB. Massa melemparkan botol, batu, dan petasan ke barisan aparat. Aparat meresponsnya dengan mundur dari kawat berduri. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto pun berupaya menenangkan massa lewat pengeras suara. 

"Adik-adik aksi sudah selesai. Silahkan kembali ke rumah masing-masing. Tidak ada yang anarkis. Saya Kapolres Jakpus mengajak adik-adik kembali dengan tertib. Orang tua sudah menunggu di rumah," kata Heru.

Namun massa itu tak beranjak. Mereka terap berbaris rapat di depan kawat berduri hingga berita ini ditulis pukul 17.30 WIB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement