REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota TNI terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Serambakon, Pegunungan Bintang, Papua. Pihak KKSB mengklaim adanya dua prajurit TNI yang gugur dalam kejadian tersebut, sedangkan TNI menyatakan tidak ada korban dari pihak mereka.
"Tidak ada korban dari pihak TNI saat terjadi kontak tembak tersebut," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria, saat dikonfirmasi lewat aplikasi pesan singkat, Selasa (20/10).
Letkol Arm Reza menjelaskan, kontak tembak itu melibatkan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 312/KH dengan KKSB. Kontak tembak yang terjadi di Serambakon itu berlangsung pada 09.30 WIT. Menurut Reza, pihaknya masih melakukan investigasi lebih lanjut terhadap pihak yang melaksanakan penembakan.
"Kita doakan bersama semoga situasi semakin kondusif dan saudara-saudara kita yang berbeda pendapat dapat sadar dan kembali membangun daerahnya dalam bingkai NKRI," katanya.
Sementara itu, pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan adanya dua prajurit TNI yang gugur dalam kejadian tersebut. Selain adanya dua prajurit yang gugur, mereka juga menyebut ada tiga prajurit lain yang mengalami luka-luka dan kemudian dievakuasi ke Oksibil.
"Dilaporkan bahwa semua prajurit TNI (yang diserang), dua tembak mati di tempat dan tiga lainnya mengalami luka-luka dan dievakuasi ke rumah sakit/RSUD Oksibil," jelas Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, Selasa (20/10).
Dalam keterangannya, Sebby menyampaikan, penembakan tersebut dilakukan oleh TPNPB Ngalum Kupel terhadap dua truk militer TNI dan satu truk muatan TNI. Penyerangan TPNPB itu ia sebut dipimpin oleh komandan batalyon meme dibawah pimpinan komandan operasi Otopius Mimin.
"Komandan Battalion Meme dan Panglima TPNPB Kodap Ngalum Kupel Lamek Tablo bertanggung jawab atas serangan dan penembakan ini," katanya.