Senin 19 Oct 2020 08:39 WIB

Kemnaker-Kemendes Bangun 1.000 Sanitasi dan MCK di Desa

Program ini melibatkan pekerja yang terdampak Covid-19 yang terkena PHK.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (kedua kanan) didampingi Plt Bupati Pekalongan Arini Harimurti (kedua kiri) meletakkan batu pertama pembangunan sanitasi saat kunjungan kerja Penyerahan Program Padat Karya Sanitasi di Linggoasri, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Ahad (18/10/2020). Kementerian Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi membangun infrastruktur sanitasi berupa fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) dan sarana air bersih sebanyak 1.000 titik di seluruh Indonesia dengan 350 titik di Jawa Tengah dengan memberdayakan warga terdampak pandemi COVID-19 untuk membantu terciptanya lingkungan desa yang sehat dan bersih.
Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (kedua kanan) didampingi Plt Bupati Pekalongan Arini Harimurti (kedua kiri) meletakkan batu pertama pembangunan sanitasi saat kunjungan kerja Penyerahan Program Padat Karya Sanitasi di Linggoasri, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Ahad (18/10/2020). Kementerian Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi membangun infrastruktur sanitasi berupa fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) dan sarana air bersih sebanyak 1.000 titik di seluruh Indonesia dengan 350 titik di Jawa Tengah dengan memberdayakan warga terdampak pandemi COVID-19 untuk membantu terciptanya lingkungan desa yang sehat dan bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berkolaborasi bersama dalam membangun 1.000 sanitasi berupa sarana air bersih dan MCK (mandi, cuci, kakus) di desa-desa melalui program padat karya infrastruktur.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan membantu membangun sanitasi air bersih dan MCK untuk meningkatkan aspek kebersihan kesehatan dan kesejahteraan yang dibutuhkan masyarakat khususnya di pedesaan.

"Tentu saya berharap dengan bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah ini, perlu adanya partisipasi aktif dari aparat desa dan masyarakat desa, guna menjaga fasilitas ini", kata Ida saat memberikan bantuan secara simbolis penyerahan padat karya di Desa Linggoasri, Kabupaten Pekalongan, Ahad (18/10).

Untuk daerah Jawa Tengah bantuan padat karya sanitasi ini diberikan kepada 350 desa, terutama bagi masyarakat desa di kawasan yang sarana sanitasi dan air bersih yang belum layak. Program ini melibatkan pekerja yang terdampak Covid-19, baik yang terkena PHK maupun dirumahkan.

Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam sambutannya melalui video conference, menyampaikan sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kolaborasi bantuan padat karya sanitasi ini.

"Ke depannya saya berharap kolaborasi ini akan terus berlanjut dan berkesinambungan, agar desa di Indonesia dapat tercapai tujuan pembangunan SDG'S (sustainable development goals) keenam, yakni menjadikan desa layak air bersih di Indonesia", ungkap Gus Halim.

Dirjen Binapenta dan PKK, Suhartono, menambahkan Kementerian Ketenagakerjaan memberikan bantuan program Padat Karya Jaring Pengaman Sosial kepada 17 Kelompok yang berada di Kabupaten Pekalongan, dimana satu kelompok terdiri dari 20 orang pekerja.

"Semoga program tersebut dapat bermanfaat dan berguna dalam membantu masyarakat yang produktif dalam mewujudkan ekonomi Kerakyatan", kata Suhartono.

Plt Bupati Pekalongan, Arini Harimurti menyampaikan, apresiasi atas bantuan padat karya sanitasi yang diberikan di wilayah Kabupaten Pekalongan ini.

Menurutnya, agar bantuan pemerintah yang didukung Bank BNI ini dapat tepat sasaran dan tepat manfaat, diperlukan adanya dukungan dari aparat desa dan masyarakat untuk mengawal bersama program padat karya sanitasi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement