Jumat 16 Oct 2020 17:09 WIB

BMI Diminta Miliki Outward Looking dan Bangun Optimisme

Megawati meminta kader BMI miliki outward looking dan bangun optimisme.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberi paparan di rapat DPP PDIP yang dilakukan secara daring dan dihadiri secara khusus seluruh pengurus BMI se-Indonesia, Jumat (16/10).
Foto: Istimewa
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberi paparan di rapat DPP PDIP yang dilakukan secara daring dan dihadiri secara khusus seluruh pengurus BMI se-Indonesia, Jumat (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, berpesan organisasi sayap Banteng Muda Indonesia (BMI) harus punya pandangan keluar (outward looking) dan memiliki kepeloporan serta selalu membangun optimisme apalagi di ditengah pandemi covid.

"Ruang politik itu dinamis dan diharapkan bisa menyentuh hal-hal elementer menyangkut hidup dan kehidupan serta menguasai ilmu pengetahuan. Itulah harapan yang disampaikan Ibu Megawati. Bahwa politik menyebar kebaikan. Politik itu terkibat aktif dalam kehidupan rakyat seperti gerakan menanam pohon. Disitulah politik begitu membumi dan hadir guna mencerdaskan kehidupan bangsa," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberi paparan di rapat DPP PDIP yang dilakukan secara daring dan dihadiri secara khusus seluruh pengurus BMI se-Indonesia, Jumat (16/10).

Baca Juga

Hasto mengatakan kepeloporan anak muda yang bergabung di BMI dari berbagai latar belakang diharapkan meningkatkan harkat kemanusiaan. Kepada BMI, Megawati juga mengingatkan sebagai pemenang dua kali pemilu legislatif segala sesuatu itu butuh konsolidasi dan tantangan sekarang lebih berat karena pandemi covid.

"Ibu Megawati mengingatkan pandemi covid ini belum tahu kapan berakhir. Sementara implikasinya khususnya sektor perekonomian sangat terasa. PDIP termasuk BMI komit hadir di tengah rakyat sehingga harus aktif turun ke bawah," lanjut Hasto dalam keterangan persnya.

Mengingat peran Indonesia pada tahun 1955 melalui Konferensi Asia Afrika, Hasto berharap BMI harus punya pandangan geopolitik dan memiliki outward looking. "Indonesia itu luas dan besar. Kita negara kepulauan terbesar di dunia," jelas Hasto.

Turut hadir dalam rapat antara lain: Wasekjen Utut Adiyanto,Wasekjen Sadarestuwati, Ketua DPP PDIP bidang keanggotaan dan organisasi Sukur Nababan, Ketua DPP PDIP bidang pemuda Eriko Sotarduga, Ketua DPP PDIP bidang kesehatan, perempuan dan anak, Sri Rahayu. Sekjen DPP BMI Anthoni Wijaya memberi penjelasan terkait agenda dan program yang telah dilakukan selama ini.

Selepas wafatnya Ketua Umum BMI Nazaruddin Kiemas tahun lalu, Eriko mengatakan ke depan perlu reorganisasi dan regenerasi yang bisa dilakukan melalui Munas BMI secara virtual.

"Supaya BMI mengarah lebih baik dan bergerak cepat ke depan, serta keanggotannya terus diperkuat. DPP PDIP memberi dukungan pelaksanaan agenda itu dengan arahan dari Ibu Ketua Umum," kata Eriko.

Wasekjen PDIP Utut Adianto mendorong BMI sebagai sayap partai merekrut kaum muda. Sementara Sukur Nababan menambahkan BMI sebagai sayap partai berperan melebarkan partai dengan cara pengurus dan kader BMI agar semakin proaktif mengenalkan PDIP ke masyarakat dan melahirkan berbagai program.

"Peran BMI diharapkan menggarap struktur dan elemen masyarakat yang belum tersentuh partai. BMI bisa menjadi laboratorium awal sebelum masuk partai," ucap Sukur.

Setelah mendengarkan pengurus BMI dari sejumlah daerah, Hasto mengingatkan bahwa konsolidasi memang penting. Tak boleh terlena dan berpuas diri. "DPP PDIP sepakat agar BMI mengepak sayap mendekati segmen orang muda dengan sentuhan BMI yang memiliki nasionalisme," ucap Hasto.

Hasto menutup arahannya dengan mengatakan penjaringan dan penyaringan calon pengurus BMI di tingkat pusat dan daerah akan segera dimulai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement