Kamis 15 Oct 2020 17:48 WIB

Covid-19 di Papua: Kasus Aktif Meningkat, Kesembuhan Menurun

Kasus aktif Covid-19 di Papua meningkat selama empat pekan terakhir.

Tim Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan COVID-19 Jayapura mengambil sampel seorang staf Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jayapura, Papua. Kasus aktif Covid-19 di Papua meningkat selama empat pekan terakhir. (ilustrasi)
Foto: Antara/Indrayadi TH
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan COVID-19 Jayapura mengambil sampel seorang staf Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jayapura, Papua. Kasus aktif Covid-19 di Papua meningkat selama empat pekan terakhir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Antara

Kasus aktif Covid-19 di Papua terus mengalami peningkatan selama empat pekan berturut-turut. Satgas Penanganan Covid-19 memberikan perhatia lebih kepada Papua.

Baca Juga

“Di Papua terjadi peningkatan kasus aktif yang cukup signifikan. Kasus aktif di Papua ini meningkat persentasenya selama empat minggu berturut-turut,” ujar Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid 19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers, Kamis (15/10).

Pada 27 September, kasus aktif di Papua sebesar 35,7 persen. Kemudian meningkat menjadi 39,42 persen pada 4 Oktober dan meningkat kembali menjadi 43,35 persen pada 11 Oktober.

“Pada evaluasi dua pekan sebelumnya, Papua juga mengalami peningkatan kasus aktif,” tambahnya.

Pada persentase kesembuhan, Papua juga mengalami penurunan yang signifikan dalam dua pekan terakhir. Pada 27 September, persentase kesembuhan di Papua sebesar 62,8 persen dan kemudian menurun pada 4 Oktober menjadi 59,06 persen. Angka ini terus menurun hingga pada 11 Oktober menjadi 55,21 persen.

Sementara, berdasarkan persentase kasus meninggal sempat mengalami peningkatan. Pada 27 September tercatat sebesar 1,34 persen kemudian meningkat menjadi 1,52 persen pada 4 Oktober. Namun, pada pekan berikutnya, angka persentase meninggal ini kembali menurun menjadi 1,44 persen.

Wiku mengatakan, peningkatan kasus aktif dan penurunan kesembuhan disebabkan oleh transmisi lokal dan kurangnya pelaksanaan tracing, testing, dan treatment. Selain itu, kata dia, banyak warga yang datang ke rumah sakit dengan gejala berat.

“Hal ini menyebabkan pasien menjadi kurang efektif dan menurunkan kemungkinan pasien tersebut untuk sembuh,” ujar dia.

Karena itu, Satgas pun meminta agar pemerintah daerah di Papua menegakkan pelaksanaan disiplin protokol kesehatan serta memasifkan upaya tracing, testing, dan treatment.

Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Papua mencatat, total warga di wilayahnya yang meninggal akibat terpapar virus corona sejak 17 Maret sampai 14 Oktober 2020 berjumlah 131 orang. Juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Papua, dr Silwanus Sumule di Jayapura, Kamis, mengemukakan pada Rabu (14/10), pihaknya mencatat dua warga meninggal akibat terpapar virus corona, satu warga di Kabupaten Biak Numfor dan satunya lagi di Kabupaten Mimika.

Terkait kasus positif Covid-19, Silwanus menerangkan, pada Rabu terdapat tambahan 82 warga terkonfirmasi terpapar virus corona. Total pasien Covid-19 di Papua 8.142 orang. Adapun, warga sembuh dari virus corona di Papua saat ini 4.705 orang.

Pemerintah Provinsi Papua terus mengingatkan warga untuk rajin mencuci tangan dengan sabun guna mencegah penyebaran Covid-19. Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal, di Jayapura, Kamis (15/10), mengatakan dengan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun maka diharapkan Bumi Cenderawasih dapat terhindar dari Covid-19.

"Dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia, kami tidak lelah terus mengingatkan masyarakat untuk mencuci tangan menggunakan sabun agar tidak hanya terhindar dari Covid namun juga penyakit lainnya," katanya.

Menurut Klemen, berbagai masalah kesehatan di Tanah Papua seperti diare, cacingan, malaria dan juga Covid telah mengancam semua pihak dan generasi penerus bangsa khususnya di Bumi Cenderawasih.

"Rasanya sulit bagi kami untuk lepas dari masalah ini, akan tetapi ada hal sederhana yang setiap dari masyarakat dapat lakukan yaitu mencuci tangan menggunakan sabun," ujarnya.

Klemen menjelaskan, selain rajin mencuci tangan memakai sabun dengan cara yang benar, masyarakat juga harus menggunakan kelambu ketika tidur agar terhindari dari Covid-19.

"Hal yang sederhana namun dapat menyelamatkan semua orang," katanya lagi.

photo
Pasien Covid-19 isolasi mandiri di rumah. (Ilustrasi) - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement