Selasa 13 Oct 2020 00:23 WIB

Sidoarjo Batasi Terima Pasien Covid-19 dari Luar Daerah

Pembatasan pasien Covid-19 untuk membuat Sidoarjo jadi zona kuning

Red: Nur Aini
Petugas medis melakukan tes usap (swab test) COVID-19 kepada wartawan di Gor Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (2/9/2020). Dinas Kesehatan Sidoarjo melakukan tes usab kepada sejumlah wartawan untuk pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19 di kalangan wartawan.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Petugas medis melakukan tes usap (swab test) COVID-19 kepada wartawan di Gor Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (2/9/2020). Dinas Kesehatan Sidoarjo melakukan tes usab kepada sejumlah wartawan untuk pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19 di kalangan wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Jumlah pasien Covid-19 yang berasal dari luar Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur akan dibatasi hanya lima persen sebagai upaya Kabupaten Sidoarjo menuju zona kuning dari zona oranye.

Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono di Sidoarjo, Senin (12/10), mengatakan jika dalam sehari rata-rata kasus meninggal karena Covid-19 hanya 1 orang dan jumlah kasus konfirmasi positif maksimal 20 orang per hari selama dua pekan, Sidoarjo akan berubah menjadi zona kuning.

Baca Juga

"Pembatasan pasien Covid-19 dari luar daerah maksimal 5 persen ini masih dalam kajian Forkopimda," ujarnya usai melakukan inspeksi ke sejumlah rumah sakit di Sidoarjo.

Ia mengatakan saat ini pihaknya bersama jajaran Forkopimda terus melakukan upaya-upaya pencegahan di lapangan dengan melakukan operasi yustisi agar penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik.

"Kami mengunjungi rumah sakit rujukan Covid-19. Ada dua rumah sakit yang dikunjungi, yakni RSUD Sidoarjo dan rumah Sakit Anwar Medika Krian," katanya.Dari data yang diperoleh Pj Bupati bersama Forkopimda ada penurunan jumlah pasien yang dirawat. Di RSUD Sidoarjo ada 76 pasien, dari jumlah itu sekitar 30 persen pasien rujukan dari luar daerah. Sedangkan RS Anwar Medika merawat 22 pasien Covid-19, dari jumlah tersebut, 5 orang pasien rujukan dari Kabupaten Malang."

Ada 11 rumah sakit rujukan di Sidoarjo. Rencananya rumah sakit rujukan Covid-19 akan dikurangi. Kebijakan pengurangan rumah sakit rujukan karena didasarkan pada fakta di lapangan antara jumlah tempat tidur yang tersedia dengan jumlah pasien yang dirawat," ucapnya.

Ia menjelaskan di RSUD yang menyediakan 175 tempat tidur, terisi hanya 76 tempat tidur. Begitu juga dengan rumah sakit rujukan lainnya, kondisinya kurang lebih sama. "Rencana mengurangi rumah sakit swasta rujukan Covid-19 juga masih dalam kajian. Jika dua usulan sudah diputuskan bersama, segera akan kita usulkan ke Gubernur Jawa Timur," ujar Hudiyono.

Hudiyono menambahkan maksud dari sidak ingin mengetahui data sebenarnya di lapangan dan dicocokkan dengan laporan dari dinas kesehatan

."Kami menargetkan dalam dua pekan ini ada perubahan angka yang mengarah pada zona kuning," kata Hudiyono.

Ketua DPRD Sidoarjo Usman menginginkan pengurangan rumah sakit rujukan karena akan sangat efektif dalam pengawasan dan evaluasi, serta bisa fokus dalam penanganan. "Kami melihat rumah sakit rujukan terlalu banyak, agar lebih mudah dalam pemantauannya kita usulkan untuk dikurangi saja," kata Usman.

Menurutnya, pembatasan penerimaan pasien lima persen dari luar Sidoarjo yang diusulkan Forkopimda akan segera dirapatkan bersama jajaran OPD terkait. "Dalam waktu dekat Forkopimda akan mengusulkan kebijakan-kebijakan, sehingga target dalam dua pekan ke depan tingkat kematian dan penyebaran Covid-19 segera turun signifikan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement