Senin 12 Oct 2020 13:34 WIB

Doni: 17 Persen Masyarakat Yakin tak akan Terpapar Covid

Masyarakat di Provinsi Maluku berada di posisi pertama yang tak percaya kena Covid.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo
Foto: BNPB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Doni Monardo menyampaikan, berdasarkan survei yang dilakukan, masih ada 17 persen masyarakat yang yakin tak akan terpapar covid. Menanggapi hal itu, Presiden pun menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat agar penularan kasus Covid dapat ditekan.

“Kami tadi juga melaporkan kepada bapak presiden tentang adanya 17 persen masyarakat yang masih menganggap tidak mungkin dan sangat tidak mungkin untuk terpapar covid,” ujar Doni saat konferensi pers, Senin (12/10).

Baca Juga

Ia menyebutkan, masyarakat di Provinsi Maluku berada di posisi pertama yang tak percaya dapat terpapar covid. Kemudian diikuti oleh masyarakat di Provinsi DKI Jakarta. Kendati demikian, tingkat ketidakpercayaan masyarakat Jakarta terhadap paparan covid tersebut semakin menurun saat ini.

“DKI pada bulan Juli yang lalu hasil survei yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes, tingkat masyarakat yang tidak mungkin dan sangat tidak mungkin itu 30 persen. Sekarang sudah turun di posisi 13,78 persen,” tambah dia.

Begitu juga dengan tingkat ketidakpercayaan masyarakat di Jawa Timur terhadap paparan covid yang semakin menurun. Pada Juli lalu, sebanyak 29 persen masyarakat menganggap tak mungkin akan terpapar covid. Namun saat ini angka tersebut menurun menjadi 18,37 persen. Menurut Doni, kerja sama seluruh pihak dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap kemungkinan terpaparnya covid 19.

“Yang semula merasa tidak mungkin dan sangat tidak mungkin terpapar terpapar covid, alhamdulillah pelan-pelan sudah semakin baik sudah semakin banyak yang menyadarinya,” kata Doni. 

Lebih lanjut, ia mengatakan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan juga sangat dipengaruhi oleh adanya sanksi dari pemerintah daerahnya masing-masing serta keteladanan dari para pemimpin daerah. Karena itu, ia mengimbau agar pejabat di seluruh daerah mampu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

Selain itu, sosialisasi mengenai pentingnya disiplin protokol kesehatan dinilai paling efektif dilakukan melalui media sosial, televisi, aplikasi percakapan instan WhatsApp, serta media online, surat kabar, dan radio. Hingga saat ini, sebanyak 35 juta orang di dunia telah terpapar covid dan lebih dari satu juta orang telah meninggal akibat covid. Di Indonesia, kata dia, hampir 350 ribu orang terpapar covid dan 11.844 orang tercatat telah meninggal dunia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement