REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pengerjaan halte sementara dalam rangka pemulihan layanan Bus TransJakarta yang dirusak massa aksi penolak UU Cipta Kerja dapat selesai Ahad (11/10). Harapannya Senin pagi pekan depan sudah bisa digunakan.
"Kita mengharapkan proses penyiapan halte sementara tuntas besok malam (Minggu) dan Senin pagi kita gunakan," kata Anies di Jakarta, Sabtu (10/10).
Sehari pasca kerusuhan penolakan UU Cipta Kerja yang terjadi Kamis (8/10), bus TransJakarta tetap beroperasi hanya saja di halte-halte yang dirusak oleh massa belum bisa melayani.
Anies menyebutkan ada 46 halte TransJakarta yang mengalami kerusakan, tiga di antaranya rusak berat.
Tiga halte tersebut, yakni Halte Bundaran HI, Halte Tosari dan Halte Sawah Besar. Perbaikan ketiga halte tersebut membutuhkan perombakan total.
Perbaikan dan pemulihan halte ini, lanjut Anies membutuhkan waktu sedikitnya lima pekan untuk bisa beroperasi kembali.
Anies menyebutkan proses perbaikan halte dibagi menjadi dua, sebagian rekonstruksi ditutup, separuh halte dipakai untuk aktifitas penumpang, setelah bagian tersebut selesai baru separuh berikutnya direkonstruksi.
Pengerjaan yang dilakukan ada pemasangan lantai sementara, dinding sementara, untuk separuh dan separuh lainnya ditutup total untuk diperbaiki sampai tuntas.
"Yang penting jalur satu akan tetap jalan," katanya.
Menurut dia, perhitungan biaya perbaikan kerusakan halte diperkirakan sebesar Rp65 miliar. Semua perbaikan akan dilakukan oleh PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) selaku pemilik aset.
"Nah kalau perbaikannya nanti TransJakarta akan menginformasikan sesudah perencanaannya siap," kata Anies.