REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri kembali membagikan paket sembako serta rapid test kepada para sopir angkot. Kali ini, ada sebanyak 1.500 paket sembako yang diberikan kepada para sopir angkot di Cibinong, Bogor, dan disertai penempelan stiker Ayo Pakai Masker di angkot mereka.
"Penempelan stiker ini dilakukan untuk menggugah hati seluruh lapisan masyarakat agar selalu menggunakan masker dalam rangka mencegah penularan Covid-19," kata Kakorlantas, Irjen Pol Istiono, dalam keterangan pers, Jumat (2/10).
Istiono ikut memberikan langsung 1.500 bantuan kemanusiaan paket sembako serta rapid test itu kepada sopir angkot di wilayah Cirimekar, Cibinong, Bogor, hari ini. Dia menerangkan, bakti kemanusiaan itu dilakukan ke seluruh Indonesia.
Kurang lebih ada sebanyak 200.000 paket sembako yang telah diserahkan melalui jajaran Korlantas Polri di wilayah dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-65. Pelaksanaan kegiatan dilangsungkan dengan peraturan Protokol Kesehatan Covid-19 yang ketat seperti ruang sterilisasi, cuci tangan, pengecekan suhu, pengunaan masker dan rapid test. Sebelumnya, Korlantas Polri telah menyalurkan 1.500 paket sembako dan melakukan rapid test gratis kepada pengemudi dan kondektur bus di Jakarta Timur. Para sopir bus dan kondektur diharapkan dapat ikut menyosialisasikan 3M yang terdiri dari gerakan mencuci tangan pakai sabu, memakai masker dan menjaga jarak di kerumunan.
"Pagi hari ini kita melakukan lagi bakti sosial di salah satu titik di pool bus. Kemarin rekan-rekan pengayuh becak, sekarang pool bus karena mereka ini hari-harinya melayani masyarakat yang rentan terhadap kesehatan,\" ujar Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono, dalam keterangannya, Jumat (25/9).
Penyaluran bantuan itu dilakukan di PO Pool Bus antarkota antarprovinsi, Ciracas, Jakarta Timur. Menurut Istiono, pengemudi bus merupakan partner kepolisian lalu lintas sebagai wujud ketertiban di jalan. Dia juga menilai, potret ketertiban masyarakat juga berada di tangan mereka karena membawa penumpang yang banyak. Karena itu, penting bagi mereka untuk menjaga kesehatan."Mereka juga harus menjaga kesehatan. Ini menjadi penting dan ini harus kita sosialisasikan dan harus dipatuhi bersama supaya tetap sehat," katanya.
Kakorlantas berharap, para sopir bus dan kondektur mampu menjadi duta kesehatan kita di lapangan. Dia berharap, sebagai potret yang harus patuh terhadap gerakan 3M, mereka dapat ikut untuk menyosialisasikan 3M itu juga kepada masyarakat. Arti dari 3M itu, yakni mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak.
"Mereka sebagai potret yang harus patuh terhadap 3M. Oleh karena itu saya berharap banyak dari sopir bis ini menjadi duta kita untuk menyosialisasikan 3M," kata dia.