Kamis 01 Oct 2020 17:21 WIB

Pemkot Diminta Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Akhir Tahun

Soal Penegakan protokol kesehatan, pemkot telah melakukan operasi sejak 19 September

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Hiru Muhammad
Wisatawan menggunakan masker berjalan di Selasar Keraton Yogyakarta, Selasa (22/9). Mengunjungi Keraton Yogyakarta kini menggunakan protokol baru. Tentunya menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Seperti wajib menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk, serta didampingi abdi dalem sebagai pemandu wisata. Jumlah pengunjung dalam satu rombongan juga dibatasi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan menggunakan masker berjalan di Selasar Keraton Yogyakarta, Selasa (22/9). Mengunjungi Keraton Yogyakarta kini menggunakan protokol baru. Tentunya menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Seperti wajib menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk, serta didampingi abdi dalem sebagai pemandu wisata. Jumlah pengunjung dalam satu rombongan juga dibatasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi A DPRD Kota Yogyakarta memprediksi akan adanya lonjakan wisatawan di akhir 2020 nanti. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta pun diminta untuk mengantisipasi lonjakan ini.

Anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, Triyono Hari Kuncoro mengatakan, antisipasi yang harus dilakukan yakni memperketat penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Termasuk dalam penegakan protokol kesehatan di Kota Yogyakarta, terutama di kawasan wisata. Seperti konsisten penerapan gerakan mencuci tangan pakai sabu, menjaga jarak dan memakai masker (3M).

Hal ini dilakukan guna mencegah semakin meluasnya penyebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta. Sebab, sejak Agustus 2020 lalu jumlah kasus melonjak di Kota Yogyakarta. "Akhir tahun nanti melonjak, karena saat lebaran kemarin tidak banyak yang liburan. Jadi (akhir tahun) besok banyak yang berkumpul. Kota Yogya ini ibaratnya gula, jadi manis, ada wisatawan dari manapun. Ini yang perlu diantisipasi," katanya saat berkunjung ke Kantor Republika Perwakilan Yogyakarta, Kamis (1/10).

Selain itu, penjagaan di kawasan perbatasan juga harus dimaksimalkan. "Memperbanyak penjaga di perbatasan, harus ada antisipasi," ujarnya.

Terkait penegakan protokol kesehatan, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah mulai melakukan operasi sejak 19 September lalu. Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarto mengatakan sebelumnya, operasi penegakan protokol kesehatan ini dilakukan sesuai dengan Perwal Nomor 51 Tahun 2020 tentang Pedoman Penerapan Protokol Kesehatan dalam rangka Pengendalian Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta.

Agus menjelaskan, operasi ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai sejak 19 September hingga akhir September. Di tahap pertama operasi ini akan difokuskan di kawasan Tugu, Malioboro dan Kraton.

Sejak dilakukannya operasi intensif ini, banyak masyarakat yang kedapatan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Terutama tidak menggunakan masker. Tiga kawasan tersebut menjadi perhatian besar dikarenakan menjadi pusat keramaian. Sementara, tahap kedua akan dilakukan pada awal Oktober hingga Desember 2020 mendatang

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement