REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) memaparkan survei terbarunya yang menunjukkan 14 persen responden percaya isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Survei ini dilakukan pada 23-26 September 2020.
Total sampel responden dalam survei tersebut sebanyak 1.203 orang. Responden berusia di atas 17 tahun dan dipilih acak berdasarkan koleksi sampel survei yang pernah dilakukan SMRC sebelumnya.
Dari situ, diketahui bahwa hanya 36 persen yang tahu atau pernah mendengar isu kebangkitan PKI. Sedangkan sisanya, sebanyak 64 persen mengaku tak tahu hal tersebut.
"Dari sisi awareness kita menemukan bahwa 36 persen warga Indonesia saat ini tahu atau pernah mendengar pendapat bahwa sekarang sedang terjadi pembangkitan PKI," ujar ujar Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas dalam rilis daringnya, Rabu (30/9).
Dari 36 persen yang tahu isu tersebut, hanya 38,7 persen percaya atau sebesar 14 persen dari jumlah seluruh responden. "Jadi artinya total populasi Indonesia yang tahu atau mengatakan setuju bahwa saat ini sedang ada kebangkitan PKI di Indonesia itu ada 14 persen," ujar Sirojuddin.
Jika dikelompokkan sesuai demografi masyarakat, dari 14 persen tersebut mayoritas beragama Islam dan beretnis Minang. "Sementara tingkat kesetujuan terhadap isu tersebut lebih tinggi di kelompok beragama Islam dan beretnis Betawi dan Minang," ujar Sirojuddin.
Dalam Survei Opini Publik Nasional 'Penilaian Publik terhadap Isu Kebangkitan PKI' SMRC melakukannya via telepon. Adapun margin of error survei ini sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.