REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Kota Kudus mempromosikan museum di daerah itu dengan menggelar seminar yang menghadirkan berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu museum yang menjadi kegiatan seminar dengan tema "Belajar di museum, kejutan ragadaya" pada Senin, yakni Museum Kretek Kudus dengan menghadirkan berbagai komunitas masyarakat.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Lilik Ngesti Widiasuryani menjelaskan seminar itu bertujuan mengajak masyarakat mau berkunjung ke museum.
Dengan adanya kegiatan edukatif, dia berharap, masyarakat akan semakin tertarik untuk mengetahui lebih jauh koleksi yang ada di museum, salah satunya Museum Kretek Kudus.
Untuk tempat seminar, kata dia, dipilih di museum dengan harapan, selain mengikuti seminar, sekaligus berkunjung ke museum.
Promosi model seperti itu, rencananya digelar selama sembilan hari dengan tempat kegiatan memanfaatkan museum yang ada di Kudus.
"Harapannya, mereka juga tertarik untuk melihat secara detail isi museum sehingga nantinya bisa menjadi pihak yang ikut mempromosikan museum yang dikunjungi kepada orang lain," ujarnya.
Promosi tersebut sekaligus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait benda-benda cagar budaya yang ada di Kabupaten Kudus yang patut dilindungi dan dilestarikan.
Ia menganggap tanpa dukungan masyarakat luas, tentunya sulit untuk bisa mempertahankan keberadaan benda cagar budaya yang jumlahnya kian berkurang.
Pada kesempatan tersebut, juga diperkenalkan tagline "kenali, kunjungi dan lestarikan ragam budaya di museum.
Kegiatan serupa juga akan digelar di Museum Patiayam dengan tujuan mengajak masyarakat mau mengunjungi museum yang menjadi gudang ilmu para generasi muda.
Kepala UPT Museum Kretek Kudus Yusron mengaku berterima kasih dengan adanya kegiatan seperti ini karena museum memang tempat belajar.
Museum juga penting untuk masyarakat luas, terutama generasi muda agar bisa merasakan manfaat keberadaan museum daerah tersebut sebagai suatu kebutuhan pendidikan, sejarah dan budaya.
Seminar seperti ini, dianggap sebagai salah satu langkah yang tepat dalam menarik antusias berbagai pihak untuk meramaikan museum daerah.
Pembicara dalam seminar tersebut menghadirkan Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah SMA Jupriyono, dan Peneliti dan Pengembangan MGMP Sejarah Indri Siswanti.