REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Membludaknya pasien terkonfirmasi positif yang sudah mencapai 4.000 orang di Kota Depok membuat 10 rumah sakit rujukan tak mampu lagi menyiapkan fasilitas perawatan. Upaya menjadikan tempat penginapan dan hotel untuk pasien positif bergejala ringan juga belum bisa segera terlaksana karena kendala adminstrasi dan fasilitas sarana prasarana kesehatan.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedang mencoba upaya lain yakni dengan menjajaki Wisma Atlet Kostrad Cilodong milik Kostrad TNI AD. Lokasi ini akan menjadi tempat perawatan pasien Covid-19.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono bersama Tim Task Force Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah meninjau Wisma Atlet Cilodong yang berada di lingkungan kompleks Kostrad TNI AD di Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jumat (25/9) lalu.
Saat ini sudah ribuan pasien positif Covid-19, fasilitas 10 rumah sakit rujukan sudah tidak cukup. "Pemkot Depok saat ini sedang dalam proses melakukan penyediaan tempat isolasi di penginapan Wisma Makara UI dan di Hotel Sifaana serta sedang menjajaki penggunaan Wisma Atlet Kostrad Cilodong," ujar Hardiono dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id Ahad (27/9).
Hardiono menjelaskan, Wisma Atlet milik Kostrad memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 600. Lalu lokasinya pun berdekatan dengan Batalyon kesehatan Kostrad TNI AD.
"Kami optimistis bersama semua pihak bisa menjadi pengurai kasus Covid-19. Selain juga didukung sumber daya manusia (SDM) serta didukung fasilitas pelayanan kesehatan yang bisa dikembangkan," tuturnya.
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Pelayanan Brigjen TNI (Purn), Jajang Edi Priyatno mengatakan, sebagai wilayah penyangga, Kota Depok diharapkan dapat menjadi pengurai kasus Covid-19. Begitu juga fasilitas pelayanan kesehatan khusus untuk menanganai virus tersebut.
"Kota Depok memiliki 21 rumah sakit dan menyiapkan 10 rumah sakit rujukan sesuai dengan SK Kemenkes. Kota Depok sebenarnya sudah memiliki rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai untuk Penanganan Covid-19, yaitu RS UI," terangnya.
Menurut Jajang, kapasitasnya RSUI dapat dikembangkan hingga sekitar 450 tmpat tidur untuk pelayanan khusus. Pihak RSUI juga siap apabila dijadikan sebagai RS Pusat Rujukan Covid-19 di Kota Depok. Sebelumnya RS UI sudah menyiapkan 13 tempat tidur Intensif Covid-19 dengan lima Ventilator, dua IGD Isolasi serta 42 tempat tidur untuk isolasi, yang berada di dua lantai yakni lantai 13 dan 14 yang dikhususkan untuk melayani pasien positif Covid-19. "Dengan adanya RS yang di khususkan ini harapannya dapat mengurangi penumpukan pasien di RS lainnya mengenai ketersediaan tempat tidur," tutur Jajang.
Dia menambahkan, Kemenkes akan membantu mendorong kebutuhan terkait SDM kesehatan yang terampil dalam penanganan Covid-19. Selain juga membantu kebutuhan alat kesehatan seperti ventilator guna mendukung pengembangan ini.
"Di hilir, Kota Depok diharapkan dapat secara stimultan melakukan sosialisasi protokol kesehatan dengan melibatkan tokoh masyarakat, agama, dan TNI-Polri. Kami juga akan memberikan bantuan berupa ventilator untuk membantu penanganan Covid-19. Ada juga bantuan Bahan Pangan Tambahan (BPT) ke Pemkot Depok," kata Jajang.