Ahad 27 Sep 2020 01:29 WIB

Kemendagri: Pilkada Momentum Emas Menang Lawan Covid-19

Pilkada ini momentum emas untuk jadi gerakan bersama melawan Covid-19

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Esthi Maharani
Pilkada serentak 2020 berlangsung saat pandemi Covid-19 belum reda.
Foto: Republika
Pilkada serentak 2020 berlangsung saat pandemi Covid-19 belum reda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Kastorius Sinaga mengatakan, pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 dapat dijadikan momentum untuk melawan balik Covid-19. Jika semua pihak disiplin menjalankan protokol kesehatan selama tahapan Pilkada.

"Pilkada ini momentum emas untuk jadi gerakan bersama melawan Covid-19, seperti yang dialami 54 negara di dunia yang menyelenggarakan pemilu," ujar pria yang akrab disapa Kasto itu dalam diskusi daring, Sabtu (26/9).

Pilkada 2020, kata Kasto, akan dilaksanakan di 270 daerah yang akan menyelenggarakan pemilihan. Dengan rincian sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Sebanyak 105 juta pemilih diprediksi akan memilih calon kepala daerahnya untuk lima tahun ke depan. Menurutnya, angka itu merupakan hampir setengah dari total penduduk Indonesia.

"Kalau separuh Indonesia ini kita ajari edukasi dan kita disiplinkan, maka kita akan menang lawan Covid," ujar Kasto.

Meski begitu, ia mengakui masih ada sejumlah pihak yang abai perihal protokol Covid-19. Khususnya para pasangan calon kepala daerah dan pendukungnya dalam sejumlah tahapan Pilkada 2020.

"Belajar dari statistik ini maka kita selalu memegang spektrum pesimistis jadi skenario optimistis," ujar Kasto.

Diketahui, masa kampanye Pilkada 2020 dimulai pada 26 September sampai dengan 5 Desember 2020. Selanjutnya, masa tenang dilaksanakan mulai 6 Desember sampai dengan 8 Desember.

Selanjutnya, waktu pencoblosan pada 9 Desember. Di mana terdapat 270 daerah yang akan menyelenggarakan pemilihan. Dengan rincian sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement