REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, salah satu upaya untuk membangkitkan ekonomi Jatim yang terdampak pandemi Covid-19 adalah dengan menggerakkan pelaku UMKM. Sebab, selama ini penggerak perekonomian Jatim didominasi pelaku UMKM. Diakuinya, UMKM di Jatim mampu berkontribusi terhadap PDRB Jatim sebesar 54 persen. Dimana terdapat sekitar 9,78 juta pelaku UMKM di Jatim.
Khofifah mengatakan, salah satu UMKM di Jatim yang menjadi tumpuan perekonomian di Jatim adalah pengrajin batik. Khofifah mengtakan, sentra batik merupakan kumpulan dari pusatnya pengrajin di Jatim yang sudah dilakukan secara turun temurun dengan filosofi budaya yang kental.
"Saya sering kali menikmati cerita atau lukisan dari para pembatik sebelum saya membeli," kata Khofifah melalui siaran persnya, Rabu (16/9).
Khofifah pun meminta para pengrajin batik mendaftarkan inovasi desain batiknya kepada Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Menurutnya, dengan didaftarkannya kepada HAKI, bisa menjadi bagian dari penguatan pengakuan ekonomi kreatif (ekotif) yang membutuhkan inovasi dan kreativitas
“Produk industri kreatif seperti desain batik luar biasa. Karenanya, kreativitas dan inovasi terhadap desain batik yang sudah menjadi produk harus segera didaftarkan kepada Hak Kekayaan Intelektual,” ujar Khofifah.
Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat untuk bangga buatan Indonesia, terutama varian batik Jatim. Apalagi, hasil batik yang dihasilkan pelaku UMKM dan pengrajin batik di Jatim sangat luar biasa. Bahkan, hal ini senada dengan semangat tema HUT ke-75 RI yaitu Bangga Buatan Indonesia.“Ajakan ini menjadi salah satu strategi untuk memulihkan ekonomi Indonesia khususnya di Jatim akibat pandemi Covid-19,” kata dia.