REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kritiyanto menegaskan, partainya bukan pembajak kader partai lain. Hal tersebut dia sampaikan berkenaan dengan sekolah partai yang digelar PDIP bagi seluruh calon kepala dan wakil kepala daerah yang telah diberi rekomendasi.
"PDIP bukan partai yang suka bajak kader partai lain. Kami menghormati posisi politik dari peserta sekolah partai yang tidak berasal dari PDIP tetapi didukung oleh PDIP," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangan, Selasa (15/9).
Hasto mengatakan, seluruh elemen kepartaian mulai dari calon hingga partai itu sendiri sehingga semuanya menjadi satu kekuatan gotong royong sesuai warna politik masing-masing. Dia memastikan bahwa PDIP tetap menghormati posisi politik para peserta sekolah partai yang berasal bukan dari kader internal.
Dia mengungkapkan, PDIP ingin menyatukan visi dan misi dengan para calon kepala daerah melalui sekolah partai tersebut. Mantan sekretaris tim pemenangan Presiden Joko Widodo ini ingin memastikan bahwa mengenai Pancasila menjadi landasan visi dan misi yang diusung guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Hasto mengakui bahwa PDIP tak bisa berjalan sendiri dalam menyelesaikan seluruh persoalan bangsa. Dia mengatakan, karenanya PDIP bekerjasama dengan partai lain dalam mengusung calon kepala daerah dalam gelaran Pilkada serentak 2020.
Dia mengungkapkan, partai berlogo kepala banteng moncong putih ini telah berkoalisi dengan sejumlah partai di berbagai daerah. Di antaranya dengan Golkar 49 calon, PKB 38 calon, Gerindra 36 calon, PAN 34 calon, Demokrat 33 calon, NasDem 20 calon dan Hanura 19 calon.
Seperti diketahui, PDIP kembali menggelar sekolah partai secara daring calon kepala daerah untuk Pilkada serentak 2020, Ahad (13/9). Berbeda dengan sekolah partai gelombang I dan gelombang II, gelombang kali ini juga diikuti calon kandidat non-kader PDIP.