REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum resmi menutup perpanjangan masa pendaftaran bakal pasangan calon (paslon) untuk Pilkada serentak 2020 pada Ahad (13/9) pukul 24.00. Dari 28 daerah yang hanya ada satu bakal paslon, hanya tiga daerah yang menerima pendaftaran calon tambahan pada 11 sampai 13 September.
Tiga pasangan calon yang mendaftar saat masa perpanjangan pendaftaran itu maju pilkada di Kabupaten Serdang Bedagai (Sumatera Utara), Kabupaten Bintan (Kepulauan Riau), dan Kota Sungai Penuh (Jambi). Dengan demikian, data per Ahad (13/9) pukul 24.00 menunjukkan, ada 25 daerah yang akan menggelar pilkada dengan satu paslon atau calon tunggal.
Berdasarkan rekap data Sistem Informasi Pencalonan (Silon) yang dikirimkan Komisioner KPU RI Ilham Saputra, seluruh 25 calon tunggal ini diusung partai politik. Sementara itu, jumlah keseluruhan bakal paslon yang telah diterima pendaftarannya pada Pilkada 2020, sebanyak 738 bakal paslon.
Dengan perincian jumlah bakal paslon gubernur dan wakil gubernur sebanyak 25, bakal paslon bupati/wakil bupati sebanyak 612, serta bakal paslon wali kota/wakil wali kota sebanyak 101.
Setelah tahapan perpanjangan pendaftaran bakal paslon, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota akan melakukan verifikasi dan pemeriksaan kesehatan terhadap bakal paslon diterima pendaftarannya.
"Untuk bakal pasangan calon yang tidak dapat diterima pendaftarannya agar tetap menjaga kondusivitas situasi dan mengikuti peraturan perundangan-undangan yang berlaku," kata Ilham.
Berikut 25 kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada dengan calon tunggal:
Sumatera Utara
1. Kabupaten Humbang Hasundutan (Dosman Banjarnahor dan Oloan P Nababan)
2. Kota Gunungsitoli (Lakhomizaro Zebua dan Sowa'a Laoli)
3. Kota Pematangsiantar (Asner Silalahi dan Susanti Dewayani)
Sumatera Barat
4. Pasaman (Benny Utama dan Sabar AS)
Sumatera Selatan
5. Ogan Komering Ulu (Kuryana Azis dan Johan Anuar)
6. Ogan Komering Ulu Selatan (Popo Ali Martopo dan Sholehien Abuasir)
Bengkulu
7. Bengkulu Utara (Mian dan Arie Septia Adinata)
Jawa Tengah
8. Boyolali (Mohammad Said Hidayat dan Wahyu Irawan)
9. Grobogan (Sri Sumarni dan Bambang Pujiyanto)
10. Kebumen (Arif Sugiyanto dan Ristawati Purwaningsih)
11. Kota Semarang (Hendar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu)
12. Sragen (Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Suroto)
13. Wonosobo (Afif Nurhidayat dan Muhammad Albar)
Jawa Timur
14. Kediri (Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa)
15. Ngawi (Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko)
Bali
16. Badung (I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa)
Nusa Tenggara Barat
17. Sumbawa Barat (W Musyafirin dan Fud Syaifuddin)
Kalimantan Timur
18. Kota Balikpapan (Rahmad Mas'ud dan Thohari Aziz)
19. Kutai Kartanegara (Edi Damansyah dan Rendi Solihin)
Sulawesi Selatan
20. Gowa (Adnan Purichta Ichsan dan Abdul Rauf Magalanni)
21. Soppeng (A Kaswadi Razak dan Luthfi Halide)
Sulawesi Barat
22. Mamuju Tengah (M. Aras T dan Muh. Amin Jasa)
Papua Barat
23. Manokwari Selatan (Markus Waran dan Wempie Welly Rengkung)
24. Pegunungan Arfak (Yosias Saroy dan Marinus Mandacan)
25. Raja Ampat (Abdul Faris Umlati dan Oredeko I Burdam)