REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto mengonfirmasi adanya pegawai di lembaganya yang terpapar Covid-19. Ia mengingatkan bahwa Covid-19 bisa menyasar siapa saja, termasuk pegawai Kemenkes yang diasumsikan taat protokol kesehatan.
Sayangnya, data soal pegawai Kemenkes terpapar Covid-19 tak dimiliki Yuri. "Ada pegawai Kemenkes? Jawabannya ada (terpapar Covid-19). Tapi saya enggak nyimpan datanya," kata Yuri pada Republika.co.id, Senin (14/9).
Yuri menyebut pegawai Kemenkes sangat banyak jumlahnya. Mereka tersebar pada seluruh fasilitas kesehatan di wilayah Indonesia. Sehingga tak menutup kemungkinan ada sebagian yang tertular Covid-19. "Pegawai kemenkes itu di semua KKP, di semua Lab jejaring, di semua Poltekkes, di semua RSUP," sebut Yuri.
Bahkan pegawai Kemenkes di kantor pusatnya sendiri di Kuningan, Jakarta Selatan juga tak luput dari paparan Covid-19. "Ada juga (terkena Covid-19). Mereka tinggal di seluruh wilayah jabodetabek," ucap Yuri.
Terdapat berbagai penyebab seseorang lebih mudah terpapar Covid-19. Di antaranya imunitas turun, punya riwayat penyakit (jantung, diabetes), mobilitas tinggi, tak taat protokol kesehatan.
Yuri mengimbau agar pegawai Kemenkes menaati protokol kesehatan yang berkali-kali disampaikan pemerintah. Yuri meminta pegawai Kemenkes tak menganggap remeh Covid-19 karena bisa menulari siapa saja. "Kurang disiplin (protokol kesehatan)," ujar Yuri saat ditanya mengapa ada pegawai Kemenkes terpapar Covid-19.
Untuk saat ini, Kemenkes memberlakukan Work From Home (WFH) bagi pegawainya sesuai aturan pemerintah. Tujuannya mengurangi potensi penularan Covid-19 terus berlanjut. "25 persen (pegawai yang masuk kantor) sesuai edaran MenPAN," ujar Yuri.