Kamis 23 Jun 2022 12:10 WIB

Ibu dan Anak Anies Baswedan Positif Covid-19

Ibu dan seorang anak Anies Baswedan positif Covid-19 tanpa gejala

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nur Aini
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sambutan pada upacara HUT ke-495 Kota Jakarta di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sambutan pada upacara HUT ke-495 Kota Jakarta di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (22/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan saat ini di rumahnya ada dua orang yang positif Covid-19. Menurut Anies, Covid-19 menginfeksi ibunya yang berusia 82 tahun dan salah satu anaknya.

“Tapi dua-duanya tidak mengalami gejala apapun, dan ibu saya usianya 82 tahun tapi beliau juga karena dites jadi tahu, kalau tidak dites juga tidak akan tahu,” kata Anies kepada awak media di Jakarta, Kamis (23/6/2022). 

Baca Juga

Atas kondisi itu, Anies mengaku merasakan apa yang menjadi kesulitan saat positif Covid-19. Namun demikian, dia tegaskan tidak ada gejala yang menyertai sedikitpun.

“Beliau (ibu) sudah mendapatkan vaksin booster, nah kami mendorong kepada semua kepada masyarakat yang belum mendapatkan vaksin ketiga yuk ambil,” tutur dia.

Menurutnya, kasus Covid-19 memang meningkat tapi tingkat keterawatannya masih relatif stabil. Anies menambahkan, yang mengkhawatirkan dari Covid-19 ini adalah penanganan di fasilitas kesehatan jika memang dibutuhkan. 

“Kalau Covid-19 nya akan ada terus karena memang sudah ada virus di luar sana. Sehingga kami memandang ini harus hati-hati harus dipantau, tapi secara umum kondisinya relatif biasa,” tutur dia. 

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kenaikan kasus positif mingguan yang tengah terjadi saat ini menjadi alarm yang harus diwaspadai. Selama enam hari berturut-turut, kasus positif tercatat di atas angka 1.000.

“Meskipun angka ini terbilang tidak tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan, namun dengan jumlah kasus yang selalu kita pertahankan di bawah angka seribu selama 2 bulan terakhir, ini merupakan alarm yang perlu kita waspadai,” kata Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (22/6/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement