Jumat 11 Sep 2020 17:48 WIB

Emil: Rumah Sakit Bodebek Siap Tampung Pasien Asal Jakarta

Setiap keputusan di DKI Jakarta berpengaruh juga tidak hanya regional tapi nasional.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah warga beraktivitas di kawasan Alun-Alun Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Ahad (7/6). Walaupun dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proporsional kawasan tersebut mulai ramai dikunjungi warga
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah warga beraktivitas di kawasan Alun-Alun Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Ahad (7/6). Walaupun dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proporsional kawasan tersebut mulai ramai dikunjungi warga

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Gubernur Jabar, Ridwan Kamil telah menggelar rapat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Ridwan Kamil, dalam pertemuan tersebut, ia sepakat bahwa urgensi di Jakarta harus didukung oleh Jawa Barat.

"Tapi mohon dikonsultasikan dengan pemerintah pusat karena setiap keputusan di DKI Jakarta berpengaruh juga tidak hanya regional tapi nasional. Itu satu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai Rapat Paripurna, Jumat (11/9).

Kedua, kata Emil,  ia menawarkan, kalau Jakarta kewalahan dari sisi rumah sakit Bodebek siap membantu. Karena rasio keterisian kita masih di angka 30an persen. Hal ini, dilakukan atas nama kemanusiaan dan tidak ego sektoral, politik atau ego administrasi. 

Kemudian, kata dia, yang ketiga, pihaknya akan mengkaji karena Bodebek ini statusnya juga masih PSBB. Jadi tidak ada yang perlu ia cabut. Namun, yang ada adalah bagaimana walikota/ bupati menerjemahkan status PSBB yang tidak perlu diperbaharui lagi tapi diterjemahkan dengan pengetatan. Misalnya, jalur lalu lintas orang yang kerja di Jakarta dibatasi dan sebagainya. Saat ditanya apakah perlu ada pembatasan orang, Emil menilai hal itu terlalu teknis. Karena, keputusannya belum jelas. "Jadi kemarin itu kesepakatannya Pak Anies akan konsultasi lagi ke pusat. Setelah itu kita akan rapat lagi untuk mengambil keputusan akhir,"katanya.

Saat ditanya apakah Bandung Raya ada kebijakan baru atau tidak, Emil mengatakan, Bandung Raya naik turunnya masih relatif terkendali. Tapi, klasteringnya tak ada yang mengkhawatirkan."Hitungan dua minggu terakhir hampir 70 persen itu Bodebek. Hanya Kota Bandung saja yang agak tarik, lain lainnya ngga (tinggi)," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement