Kamis 10 Sep 2020 18:48 WIB

Satgas: Ruang Isolasi dan ICU di 7 RS Covid-19 Jakarta Penuh

46 RS rujukan Covid-19 Jakarta memiliki ruang isolasi dan ICU terisi lebih 60 persen

Red: Nur Aini
Dua orang paramedis saling membantu dalam mengenakan pakaian dan alat pelindung diri (APD) sebelum bertugas menangani pasien COVID-19 di Ciputra Hospital, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Ciputra Group melalui Ciputra Hospital Citra Garden City Jakarta dan Ciputra Hospital Citra Raya Tangerang mulai Jumat (1/4/2020) mengoperasikan ruang isolasi berkapasitas 210 tempat tidur untuk menangani pasien COVID-19 sebagai bentuk aksi Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat dan dukungan kepada pemerintah dalam melawan COVID-19.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Dua orang paramedis saling membantu dalam mengenakan pakaian dan alat pelindung diri (APD) sebelum bertugas menangani pasien COVID-19 di Ciputra Hospital, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Ciputra Group melalui Ciputra Hospital Citra Garden City Jakarta dan Ciputra Hospital Citra Raya Tangerang mulai Jumat (1/4/2020) mengoperasikan ruang isolasi berkapasitas 210 tempat tidur untuk menangani pasien COVID-19 sebagai bentuk aksi Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat dan dukungan kepada pemerintah dalam melawan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan tujuh rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta, ruang isolasi dan intensive care unit (ICU) telah terisi 100 persen.

"Untuk ICU dan ruang isolasi di DKI Jakarta per 8 September 2020 di tujuh dari 67 RS rujukan Covid-19 atau 10,5 persen sudah penuh 100 persen," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (10/9).

Baca Juga

Namun, Wiku tidak menyebutkan nama tujuh RS rujukan yang sudah habis kapasitas ruang isolasi dan ICU-nya tersebut.

"Sedangkan 'bed occupancy ratio' (BOR) atau angka penggunaan tempat tidur ruang ICU dan isolasi yang sudah terisi lebih dari 60 persen ada di 46 dari 67 RS rujukan atau 68,6 persen," ungkap Wiku.

Selanjutnya BOR ICU dan ruang isolasi yang terisi di bawah 60 persen hanya terdapat di 14 dari 67 RS rujukan Covid-19 atau 20,9 persen.

"Dan kami perlu kami sampaikan bahwa RSD Wisma Atlet memiliki kamar untuk perawatan terutama pasien dengan kondisi sedang-ringan. Jumlah kamar yang ada 2.700 bed dan terisi 1.600, jadi masih ada 1.100 bed untuk perawatan pasien dengan status sedang-ringan," ungkap Wiku.

Selain itu, RS Darurat Wisma Atlet juga membuat flat isolasi mandiri dengan kapasitas 4.800 kamar yang berada di tower 4 dan 5.

"Fasilitas ini digunakan untuk menampung masyarakat yang menderita Covid-19 khususnya Orang Tanpa Gejala yang tak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Untuk itu perlu ada surat rekomendasi dari puskesmas atau kelurahan setempat sehingga bisa dirawat isolasi mandiri di flat isolasi mandiri RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran," kata Wiku.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu (9/9) menyatakan "menginjak rem darurat" yang mencabut kebijakan PSBB Transisi dan memberlakukan kembali PSBB total. Alasan Anies untuk mengambil keputusan tersebut karena tiga indikator yaitu tingkat kematian, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus Covid-19 dan tingkat kasus positif di Jakarta.

Pemberlakuan kembali PSBB yang diperketat ini mulai 14 September 2020 tetapi belum diketahui kapan berakhirnya. Hingga Kamis ini, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 207.203 orang dengan penambahan hari ini sebanyak 3.861 kasus.

Terdapat 147.510 orang dinyatakan sembuh dan 8.456 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 95.501 orang. Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta pun sudah mencapai 50.671 kasus dengan penambahan per Kamis (10/9) adalah 1.274 kasus dengan total yang sudah sembuh 38.228 dan pasien yang meninggal sejumlah 1.351 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement