Rabu 09 Sep 2020 12:06 WIB

Bukan DKI, Bali Alami Lonjakan Covid-19 Tertinggi

Mulai 30 Agustus sampai 6 September, Bali mencatat kasus baru 1.134 orang.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Bali mencatatkan selisih penambahan kasus Covid-19 tertinggi. Kasus positif Covid-19 di Bali, sepanjang 30 Agustus sampai 6 September, tercatat berjumlah 1.134 orang.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Bali mencatatkan selisih penambahan kasus Covid-19 tertinggi. Kasus positif Covid-19 di Bali, sepanjang 30 Agustus sampai 6 September, tercatat berjumlah 1.134 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus berlanjut. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, penambahan jumlah kasus Covid-19 mingguan secara nasional dari 31 Agustus sampai 6 September sebanyak 22.097 orang. Angka ini naik 18,6 persen dibanding jumlah kasus baru selama sepekan sebelumnya, 18.625 orang. 

Dari seluruh provinsi yang mengalami lonjakan kasus, Bali mencatatkan selisih penambahan tertinggi. Kasus baru Covid-19 di Bali, sepanjang 31 Agustus - 6 September, tercatat berjumlah 1.134 orang. Angka ini naik lebih dari 100 persen, dibanding akumulasi penambahan kasus sepanjang pekan sebelumnya, 24 - 30 Agustus, yang 'hanya' 565 orang. 

Baca Juga

Provinsi dengan lonjakan tertinggi kedua adalah Sulawesi Selatan, yakni 84,4 persen. Penambahan kasus baru di provinsi tersebut melonjak dari 461 orang menjadi 850 orang sepanjang pekan lalu. Kemudian Riau menempati urutan ketiga dengan lonjakan 68,5 persen dalam sepekan terakhir. Penambahan mingguan kasus konfirmasi naik dari 502 orang menjadi 846 orang.

Sementara itu, DKI Jakarta berada di posisi keempat dengan lonjakan penambahan kasus mingguan sebesar 31 persen. Penambahan kasus baru di ibu kota naik dari 5.568 orang (24 - 30 Agustus) menjadi 7.294 orang (31 Agustus - 6 September). Meski angka persentase kenaikannya bukan yang paling tinggi, tapi DKI Jakarta tetap menyumbang jumlah kumulatif penambahan kasus terbanyak. 

Sementara itu, Jawa Tengah mengalami lonjakan kasus mingguan sebesar 19,6 persen dari 1.309 orang menjadi 1.566 orang dalam sepekan terakhir. 

Sementara itu, kenaikan juga terjadi pada angka kematian akibat Covid-19. Pada skala nasional, jumlah kasus kematian mingguan juga mengalami kenaikan naik 3 persen dalam sepekan terakhir dari 663 orang menjadi 683 orang. Lima provinsi dengan persentase kematian tertinggi, secara berurutan, adalah Jawa Timur dengan 7,14 persen, Jawa Tengah dengan 7,06 persen, Bengkulu dengan 6,65 persen, Sumatra Selatan dengan 5,95 persen, dan NTB dengan 5,9 persen. 

"Ini adalah target kita bersama agar persentase kematian tertinggi nasional ini bisa diturunkan, sehingga sama dengan angka nasional atau lebih baik lagi. Sehingga kita bisa menurunkan angka kematian mendekati angka global," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Selasa (8/9). 

Sementara itu, angka kesembuhan per provinsi secara mingguan justru fluktuatif. Secara nasional penambahan kasus sembuh sepanjang 31 Agustus - 6 September mengalami penurunan 13,64 persen dibanding pekan sebelumnya, dari 16.691 menjadi 14.414 orang.

Persentase kesembuhan tertinggi di Indonesia disumbangkan oleh Bangka Belitung dengan 95,06 persen, Sulawesi Tengah dengan 88,89 persen, Kalimantan Barat 87,22 persen, Gorontalo 85,96 persen, dan Maluku Utara dengan angka kesembuhan 83,68 persen. 

"Ini adalah target kesembuhan yang seharusnya diikuti oleh daerah lain di Indonsia agar secara kolektif gambaran Indonsia secara menyeluruh angka kesembuhan jadi tinggi," kata Wiku. 

Satgas Penanganan Covid-19 juga merilis daftar 11 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif di atas 1.000 orang. Urutannya dari yang tertinggi adalah Kota Semarang, Medan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Makassar, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Surabaya, Depok, Jakarta Utara, dan Kota Bekasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement