Selasa 01 Sep 2020 21:58 WIB

Gubernur Bali Minta Masyarakat Sukseskan Sensus Penduduk

Pemerintah sangat butuh data sensus akurat sebagai basis untuk menyusun perencanaan.

Gubernur Bali Wayan Koster (ilustrasi)
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Gubernur Bali Wayan Koster (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Wayan Koster meminta masyarakat di daerah itu untuk menyukseskan Sensus Penduduk Tahun 2020 tahap kedua yang dilaksanakan secara tatap muka, 1 hingga 30 September mendatang. Caranya dengan memberikan data yang benar.

"Sensus Penduduk 2020 ini merupakan sebuah agenda besar bangsa Indonesia, dan menjadi program prioritas nasional yang strategis. Ini karena pertama kalinya sensus penduduk menggunakan data kependudukan yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia," kata Koster saat membuka kickoff Sensus Penduduk (SP) 2020, di kediaman Jayasabha, Denpasar, Selasa (1/9).

Baca Juga

Di samping itu, Sensus Penduduk tahun 2020 ini, lanjut dia, dilaksanakan untuk membangun Satu Data Kependudukan Indonesia sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Koster menambahkan, program yang bertujuan untuk menyediakan data jumlah, komposisi dan distribusi penduduk itu bukan hanya kepentingan nasional, tetapi juga merupakan kepentingan daerah.

Menurut dia, karena pemerintah sangat membutuhkan data yang akurat sebagai basis untuk menyusun perencanaan dan kebijakan dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di seluruh Indonesia, termasuk Bali. "Sensus penduduk tahun ini sedikit berbeda dibandingkan dengan pelaksanaan pada sebelumnya. Selain menggunakan metode kombinasi dengan basis data dasar administrasi kependudukan sebagai terobosan terkini dalam penyediaan data penduduk, proses Sensus Penduduk 2020 ini juga disesuaikan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan agar dapat berjalan dengan optimal di masa pandemi Covid-19," ucapnya.

Kickoff Sensus Penduduk 2020 pada hari ini adalah sebagai pertanda dimulainya pelaksanaan sensus penduduk tahap kedua. Yaitu pendataan secara wawancara atau pendataan lapangan yang akan dilaksanakan mulai dari 1 hingga 30 September 2020.

Tahap kedua ini sebagai lanjutan tahap pertama yang dilakukan secara daring atau sensus penduduk online yang telah dilaksanakan pada 15 Februari hingga 29 Mei 2020.

Pada pelaksanaan sensus penduduk online (SP online) secara nasional tercatat 17,53 persen penduduk yang berpartisipasi. Bali angka partisipasinya mencapai 35,59 persen. Capaian ini menempatkan Bali sebagai wilayah dengan capaian tertinggi secara nasional.

Menurut gubernur, capaian prestasi ini tak lepas dari dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, instansi/lembaga pemerintah vertikal, Polri, TNI, media massa dan pihak swasta yang secara bersama-sama telah membentuk jaring koordinasi secara masif di Bali dalam mengawal pelaksanaan SP 2020 Online.

Untuk itu, ia berharap dukungan tersebut tidak kendur dan tetap berlanjut dalam pelaksanaan sensus penduduk tahap kedua ini. Caranya kembali menguatkan koordinasi secara masif mengawal pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 di wilayah Bali.

"Kepada seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah Provinsi Bali, saya minta agar menerima sebaik-baiknya kedatangan petugas Sensus Penduduk 2020 dan bersedia memberikan jawaban (data kependudukan) yang benar yang sesuai dengan kondisi riil serta memberikan jaminan bahwa tidak ada yang boleh membiarkan seorangpun tertinggal dari pencatatan," katanya seraya melakukan pengalungan secara simbolis kepada petugas sensus.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Adi Nugroho mengatakan tuntutan pelaksanaan sensus penduduk ini mencakup seluruh penduduk dan memastikan tidak ada yang tertinggal.

Menurut dia, sepanjang September 2020 ini, sekitar 2.860 petugas SP2020 September akan mendata penduduk ke rumah-rumah. Petugas sensus akan dilengkapi dengan seragam, berupa rompi berwarna biru dengan logo BPS dan sensus penduduk. Di bagian punggung bertuliskan petugas sensus.

etugas juga dibekali dengan tanda pengenal dan membawa surat penugasan dari kepala BPS kabupaten/kota setempat. Ketika di lapangan, petugas mematuhi protokol kesehatan dengan memakai alat pelindung diri berupa masker, face shield, sarung tangan, dan membawa hand sanitizer. Dalam melaksanakan pendataan, petugas sensus juga menjaga jarak dengan penduduk. "Saya minta dan harap kepada seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah Provinsi Bali diminta untuk menerima sebaik-baiknya kedatangan petugas Sensus Penduduk 2020 September," ujar Adi Nugroho.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement