Selasa 01 Sep 2020 15:59 WIB

Guru di Lebak tak Boleh Lagi Datangi Rumah Siswa

Guru tidak lagi dibolehkan mendatangi rumah siswa untuk melakukan belajar tatap muka.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah siswa belajar membaca buku dengan guru / Ilustrasi
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah siswa belajar membaca buku dengan guru / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Adanya dua guru yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Lebak membuat pembelajaran luring (luar jaringan) di Rangkasbitung dan Maja dihentikan. Para guru tidak lagi dibolehkan mendatangi rumah siswa untuk melakukan belajar tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Lebak Wawan Ruswandi mengatakan para guru mendatangi rumah siswa untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kendala seperti kuota internet untuk belajar daring dan belum diperkenankannya belajar di sekolah.

“Wilayah perkotaan memang selama ini belajar dengan cara guru datang ke rumah, tatap muka tapi tidak dilakukan di sekolah, semi tatap muka lah. Jadi murid tetap belajar di rumah hanya guru membuat seperti kelompok belajar kecil di rumah murid,”jelas Wawan Ruswandi, Selasa (1/9).

Namun, setelah diketahui adanya guru yang positif Covid-19, cara belajar itu pun terpaksa harus dihentikan.

"Jadi sekarang kembali ke belajar daring lagi,”ujarnya.

Untuk menunjang pembelajaran daring disebutnya akan ada bantuan kuota internet dari Kemendikbud

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lebak (Dinkes), Trianto Supiono mengatakan penyebaran covid-19 di Kabupaten Lebak khususnya di wilayah perkotaan memang meningkat secara signifikan. Hingga kini ada 54 orang  terkonfirmasi positif Covid-19 dan dua orang meninggal dunia.

“Perkembangannya sekarang memang ada penambahan cukup signifikan belakangan ini tapi rata-rata kasusnya imported case dari luar daerah, jadi mereka orang Lebak tapi berkegiatan di luar daerah dan menularkan di Lebak,”jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement