REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara merevitalisasi Kali Adem, Rabu (26/8). Revitalisasi dilakukan untuk mengembalikan rute sungai sesuai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Kepala Sudin SDA Jakarta Utara, Adrian Mata Maulana mengatakan, Kali Adem di segmen Pantai Indah Kapuk (PIK) akan diperlebar menjadi 115 meter dari sebelumnya 74 meter.
Pengerjaan itu ditargetkan selesai pada Desember mendatang. "Pengerukan sudah dilakukan dua pekan," kata Adrian saat dikonfirmasi, Rabu (26/8).
Selain pelebaran, Sudin SDA juga melakukan pengerukan, karena banyak lumpur yang mengendap. Hal itu dilakukan agar daya tampung kali bertambah. Sehingga saat air rob datang kapasitas sungai dapat melebihi jumlah volume air. "Untuk target Kali Adem segmen PIK sepanjang 3,2 kilometer sudah kami keruk sekitar 500 meter,” ujarnya.
Adrian melanjutkan pengembalian rute kali beserta kedalamannya itu sesuai RDTR. Untuk kondisi eksisting ketinggian lumpur dengan permukaan air nggak sampai 20 sentimeter, maka akan diperdalam menjadi tiga meter. Untuk pengerjaannya menggunakan lima unit alat berat.
Bersihkan mulut air
Sudin Bina Marga Jakarta Pusat melakukan upaya pencegahan banjir di wilayahnya dengan membersihkan sejumlah tali dan mulut air yang ada di delapan kecamatan. Kegiatan tersebut dikerjakan sebanyak 122 personel yang tergabung dalam satgas jalan dan jembatan.
Kasudin Bina Marga Jakarta Pusat, Rakim Sastranegara mengatakan, pengurasan sampah dan lumpur di mulut air serta tali air terus dilakukan rutin di setiap harinya. “Sesuai pengarahan Pak Gubernur, kita harus mencegah genangan sesuai tupoksi masing-masing. Untuk Sudin Bina Marga, kita fokuskan pengurasan tali air dan mulut air itu, agar saat hujan tiba air yang jatuh di aspal dapat mengalir lancar ke dalam saluran,” ujar Rakim, Rabu.
Selain melakukan pengurasan lumpur dan sampah di mulut air, pihaknya juga membuat penambahan mulut air di beberapa titik lokasi rawan genangan air. “Ada penambahan mulut air di kawasan rawan genangan. Sebenarnya ukuran ideal mulut air sekitar 30 cm x 15 cm,” terang Rakim.
Rakim menuturkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Sudin SDA Jakarta Utara soal pencegahan genangan. Dia menjelaskan, Sudin SDA bertugas menguras saluran, sedangkan Sudin Bina Marga memelihara mulut air. Rakim juga memastikan, kondisi mesin pompa di empat underpass di Jakarta Pusat dalam kondisi baik.
“Tidak ada kendala, perawatan pemanasan mesin tiap dua hari sekali. Pembersihan sumur olakan juga terus kita lakukan. Pompa tersebut berada di underpass Angkasa, Senen, Matraman, dan Dukuh Atas,” ucapnya.