Rabu 26 Aug 2020 19:02 WIB

Tangkap 71 Kapal Ilegal, Edhy: Kami Dorong Diplomasi

Penangkapan terakhir pada 20 Agustus 2020 terhadap dua KIA berbendera Vietnam. 

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Dua petugas Kapal Pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersiaga di salah satu Kapal Ikan Asing (KIA) ilegal hasil tangkapan di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak di Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (22/7/2020). Edhy Prabowo menyatakan kapal pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu KP Orca 3 dan KP Hiu 11 berhasil menangkap dua KIA ilegal berbendera Vietnam beserta 18 nelayan Vietnam dan empat nelayan Kamboja di Laut Natuna Utara pada Rabu (15/7/2020).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Dua petugas Kapal Pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersiaga di salah satu Kapal Ikan Asing (KIA) ilegal hasil tangkapan di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak di Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (22/7/2020). Edhy Prabowo menyatakan kapal pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu KP Orca 3 dan KP Hiu 11 berhasil menangkap dua KIA ilegal berbendera Vietnam beserta 18 nelayan Vietnam dan empat nelayan Kamboja di Laut Natuna Utara pada Rabu (15/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menangkap 71 kapal ikan pelaku illegal fishing dalam sepuluh bulan terakhir. Ke 71 kapal tersebut meliputi 54 kapal ikan berbendera asing (KIA) yang terdiri atas 27 KIA berbendera Vietnam, 14 KIA berbendera Filipina, 12 KIA berbendera Malaysia, dan 1 KIA berbendera Taiwan, serta 17 kapal berbendera Indonesia. 

Edhy menyebut, penangkapan terakhir yang dilakukan pada 20 Agustus 2020 terhadap dua KIA berbendera Vietnam yaitu KM TG  9481 TS dan KM. TG 9437 TS.   "Sampai saat ini sudah 71 kapal yang ditangkap. Harapan kami, para pelaku illegal fishing ini semakin paham dan mengerti bahwa KKP sangat serius dalam melakukan pemberantasan illegal fishing," ujar Edhy dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (26/8).

Edhy mengapresiasi jajaran di Ditjen PSDKP-KKP yang selalu siap siaga dalam mengamankan wilayah kedaulatan pengelolaan perikanan Indonesia. Termasuk juga aparat penegak hukum lainnya yang selama ini telah bahu membahu bersama KKP.

Edhy mengaku, akan terus melakukan langkah-langkah pemberantasan illegal fishing. Langkah tegas tersebut telah ditunjukkan dengan berbagai penangkapan kapal ilegal yang sudah dilakukan. Namun demikian, dalam waktu dekat, Edhy akan mendorong langkah-langkah diplomasi, khususnya terhadap negara-negara tetangga yang selama ini mencuri ikan di perairan Indonesia. "Kami akan mendorong langkah-langkah diplomasi dalam pemberantasan illegal fishing," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement