REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mendorong biodiversitas untuk menjawab kebutuhan bangsa Indonesia. Termasuk untuk obat-obatan dan energi terbarukan.
Menurut dia, keanekaragaman hayati belum ditransformasikan dari potensi kekayaan menjadi kekayaan yang sesungguhnya. "Banyak biodiversity kita ternyata bisa menjadi sumber dari obat-obatan," kata Bambang di Jakarta, Selasa (25/8).
Menristek menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-53 LIPI di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Selasa, yang ditayangkan secara virtual. Bambang menuturkan LIPI perlu mengangkat marwah dari obat tradisional Indonesia menjadi obat modern asli Indonesia (OMAI), yang berasal dari keanekaragaman hayati Indonesia.
Obat-obatan juga menjadi kebutuhan penting dalam penanganan COVID-19. Menurut dia, kata tradisional yang melekat pada obat Indonesia juga harus ditinggalkan dan diubah menjadi obat modern asli Indonesia.
Keanekaragaman hayati yang perlu dieksplorasi dan dikembangkan bukan hanya yang ada di daratan tetapi yang ada di lautan. Dia mengatakan banyak potensi yang luar biasa yang belum tereksplorasi secara optimal dari biodiversitas yang dimiliki Indonesia.
"'Biodiversity' juga bukan hanya yang di atas permukaan tanah justru yang kita belum eksplor 'biodiversity' yang ada di bawah laut dan itu tidak hanya obat tapi juga untuk energi terbarukan," kata Bambang.