REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pendakian Gunung Semeru akan dibuka kembali menyusul beroperasinya wisata Gunung Bromo pada pekan ini. Reaktivasi menyesuaikan keputusan pemerintah pusat dan kesepakatan para bupati di Probolinggo, Lumajang, Malang dan Pasuruan.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), John Kennedie menyatakan, pendakian Gunung Semeru ditutup sejak September tahun lalu. Hal ini akibat dari kebakaran di beberapa titik Semeru sehingga harus dipulihkan terlebih dahulu. Kemudian ditambah lagi kasus Covid-19 yang mulai terjadi di Indonesia sejak Maret lalu.
"Jadi kalau September kita buka, sudah satu tahun. Sudah rindu para pendaki itu," jelas John kepada wartawan di Kantor BB TNBTS, Kota Malang, Selasa (26/8).
Jadwal pembukaan pendakian Gunung Semeru masih harus menunggu evaluasi reaktivasi Gunung Bromo. Pengelola harus memastikan tidak muncul klaster baru selama wisata Gunung Bromo dibuka kembali pada Jumat (28/8). Jika tidak ada kasus Covid-19, maka Semeru akan dibuka sekitar dua pekan setelah reaktivasi Gunung Bromo.
Selama menunggu hasil evaluasi Gunung Bromo, BB TNBTS akan mempersiapkan sejumlah hal di Semeru. Salah satunya dengan membersihkan jalur-jalur pendakian Gunung Semeru. Dengan demikian, para pendaki bisa melakukan aktivitas secara aman nantinya.
"Kita berdoa semoga tidak ada klaster baru. Kalau terjadi, nasib jeleknya ada klaster baru dengan sangat terpaksa, Bromo kita tutup kembali," ucapnya.
TNBTS mulai ditutup akibat pandemi COVID-19 sejak 19 Maret 2020. Penutupan ini dilakukan sebagai langkah mengantisipasi penyebaran Covid-19 di tempat wisata.