REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pasien RS Darurat Wisma Atlet diKemayoran, Jakarta Pusat, yang terkonfirmasi positif Covid-19 kategori ringan hingga sedang berkurang 40 orang. Kepala Penerangan Kogabwilhan I, Kolonel (Marinir) Aris Mudian, mengatakan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wisma Atlet menjadi 1.358 orang.
"Pasien terkonfirmasi positif 1.358 orang, semula 1.398 orang. Berkurang 40 orang," ujar dia, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (25/8).
Ia menyatakan, pasien yang dirawat inap di RS Darurat Wisma Atlet Jakarta secara total berjumlah 1.360 orang bila ditambah dengan dua pasien lainnya yang merupakan pasien rawat inap berkategori suspek Covid-19. Lebih rinci, laki-laki pasien rawat inap sebanyak 759 orang dan 601 orang perempuan pasien.
Sebelumnya pada Senin (24/8), total pasien yang dirawat inap di RS Darurat Wisma Atlet sebanyak 1.400 orang, terdiri dari 779 laki-laki dan 621 perempuan. Berdasarkan rekapitulasi pasien di RS Darurat Wisma Atlet Jakarta hingga 25 Agustus 2020, terlihat jumlah pasien rawat inap yang keluar karena dinyatakan sembuh dari Covid-19 bertambah 167 orang.
Selain itu, jumlah pasien rawat inap yang keluar untuk dirujuk ke RS penanganan Covid-19 lain di DKI Jakarta juga bertambah dua orang. Pasien yang keluar dari RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran itu lebih banyak dari pasien yang masuk daftar perawatan yang bertambah sebanyak 114 orang.
Ia mengatakan, rekapitulasi pasien yang dilakukan sejak RS Darurat Wisma Atlet Jakarta mulai dioperasikan 23 Maret 2020 itu mencatat ada 9.860 orang keluar dari RS Darurat Wisma Atlet karena sembuh dan 245 orang keluar untuk dirujuk ke RS lain, dari total pasien terdaftar sebanyak 11.757 orang. Sebelumnya pada Senin (24/8), Mudian mengatakan jumlah pasien sembuh sebanyak 9.693 orang dan pasien keluar untuk dirujuk ke RS lain 243 orang, dari total pasien terdaftar sebanyak 11.643 orang.
Adapun jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjalani repatriasi yang harus diisolasi di RS Darurat Wisma Atlet bertambah sebanyak 10 orang. Ia mengatakan PMI repatriasi itu sempat dikarantina di Wisma Pademangan sebelum hasil uji usap (swab test) mereka keluar pada hari ini menyatakan positif Covid-19.
Ia tidak memerinci identitas 10 orang PMI tersebut. Ia hanya menyebutkan jika jumlah PMI repatriasi positif Covid-19 dari Wisma Pademangan menjadi 952 orang, dari semula berjumlah 942 orang. Sementara, jumlah PMI repatriasi yang berasal dari karantina sejumlah hotel DKI Jakarta namun kini diisolasi di RSD Wisma Atlet Jakarta. Karena yang dinyatakan positif Covid-19 dari tes usap tetap berjumlah 44 orang.
Selain itu, Aris mengatakan ada 292 orang PMI yang dibawa ke RSD Wisma Atlet Jakarta untuk menjalani karantina setelah hasil uji cepat (rapid test) menyatakan antibodi reaktif. Selain itu, jumlah PMI repatriasi yang dikarantina di Jakarta kini ada 3.184 orang, dari total repatriasi yang terjadi hingga saat ini sebanyak 77.155 orang.
Aris mengungkapkan bahwa 3.184 orang tersebut dikarantina di sejumlah tempat di Jakarta seperti di antaranya 1.646 orang dikarantina di Wisma Pademangan, 250 orang dikarantina di sejumlah hotel di wilayah DKI Jakarta, dan 1.288 orang di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Ia mengatakan jumlah PMI repatriasi yang telah diperbolehkan kembali ke daerah asal kini menjadi 73.971 orang.
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I ditunjuk pemerintah melalui Markas Besar TNI untuk mengoperasikan rumah sakit darurat yang sewaktu pertama kali dioperasikan di Tanah Air itu dikatakan dapat menampung kapasitas 12 ribu orang.
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I bertanggung jawab dalam operasionalisasi empat pusat perawatan dan penanggulangan Covid-19, yaitu RS Darurat Wisma Atlet (Jakarta), fasilitas serupa di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu (Jakarta) dan di Pulau Natuna (Kepulauan Riau), dan terkini adalah RS Khusus Infeksi Pulau Galang (Kepulauan Riau).