Jumat 21 Aug 2020 14:15 WIB

Selamat beristirahat N250 Gatot Kaca

N250 Gatot Kaca akan dijadikan monumen yang bisa dilihat masyarakat.

Pesawat N250 diangkut dengan truk trailer dari PT Dirgantara Indonesia ke Yogyakarta untuk dijadikan monumen.
Foto: istimewa/doc tni au
Pesawat N250 diangkut dengan truk trailer dari PT Dirgantara Indonesia ke Yogyakarta untuk dijadikan monumen.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Melalui perjalanan yang sangat panjang serta melelahkan, akhirnya N250 Gatot Kaca tiba di tempat peristirahatannya di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Yogyakarta, Jumat (21/8).

Fuselage atau badan pesawat N250 Gatot Kaca yang ada di PT Dirgantara Indonesia, di bawa menuju Yogyakarta dengan diangkut menggunakan truk trailer. "Perjalanan sang Gatot Kaca ini menempuh jarak kurang lebih 567 km,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Fajar Adriyanto, M.Si (Han), dalam siaran persnya, Jumat (21/8).

Kadispenau menjelaskan pesawat kebanggaan RI itu akan dijadikan monumen yang bisa dilihat masyarakat. Ini sebagai pertanda bahwa bangsa Indonesia mampu membuat pesawat terbang dengan teknologi canggih, yakni fly by wire.

photo
Pesawat N250 diangkut dengan truk trailer dari PT Dirgantara Indonesia ke Yogyakarta untuk dijadikan monumen. - (istimewa/doc tni au)

Pesawat N250 merupakan masterpiece dari presiden ke-3 Republik Indonesia Prof.Dr.Ing.H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng yang berhasil membuktikan bahwa anak bangsa mampu memproduksi pesawat terbang.

Adapun Gatot Kaca pertama kali mengudara, bertepatan HUT Republik Indonesia yang ke-50 pada tahun 1995. Sayangnya akibat krisis moneter 1998, pesawat  tersebut di stop pengerjaannya.

Selamat beristirahat N250 Gatot Kaca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement