REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta masyarakat satu barisan dengan presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Semua diminta menerapkan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan virus.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjelaskan, komando berada di tangan di kepala negara presiden.
"Bapak Presiden Joko Widodo diibaratkan ada di lokomotif dan kita semua harus berada di rangkaian gerbong yang sama," ujarnya saat mengisi konferensi virtual FMB9, bertema 'Optimis Bangkit dari Pandemi: Kesehatan Pulih, Ekonomi Pulih, Sabtu (15/8).
Menurut Doni, jika semua pihak kompak dan bersatu dan patuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, maka bangsa ini akan sehat dan pulih secara ekonomi.
Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi daerah telah menunjukkan prestasinya yang semula zona risiko tinggi berubah menjadi sedang bahkan rendah.
"Masih ada 35 kabupaten/kota yang belum terpapar Covid-19 yang artinya belum ada kasus," ujarnya.
Doni mengakui, ini menunjukkan prestasi yang luar biasa, kepemimpinan kepala daerah seperti bupati/wali kota dan gubernur yang bisa membawa masyarakat di daerah tersebut bisa sukses bersama-sama mengatasi Covid-19. Sementara itu, ia menyebutkan ada 47 kabupaten/kota yang mampu mengubah daerahnya yang semula ada kasus menjadi tidak ada kasus.
Tak hanya itu, ia menyebutkan beberapa daerah juga berjuang untuk mengurangi risiko komponen masyarakat yang ada di daerah zona merah bisa pulih kembali menjadi menjadi oranye, kuning, bahkan hijau.
"Kita harus bekerja keras dan diberikan tugas oleh presiden bagaimana melakukan kewajiban ini sebaik-baiknya. Pelayanan publik yang terbaik adalah ketika negara hadir dan menyelamatkan jiwa masyarakat," katanya.